VIVAnews - Anjloknya indeks saham di bursa Wall Street, New York, Amerika Serikat (AS), dalam perdagangan Rabu 19 November 2008, berimbas pada harga minyak mentah. Harga minyak turun di bawah US$ 54 per barel karena ketakutan akan melemahnya perekonomian. Dalam empat bulan terakhir, harga minyak mentah telah turun sebesar 60 persen.
Minyak jenis light sweet untuk pengiriman Desember turun 60 sen ke posisi US$ 53,79 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange (Nymex). Sehari sebelumnya, Selasa 18 November 2008, harga minyak jatuh 56 sen ke posisi US$ 54,39 per barel. Ini merupakan harga terendah sejak Januari 2007.
“Sentimen pasar masih geram, tetapi tidak seburuk pekan lalu,” kata Clarence Chu, pialang untuk Hudson Capital Energy di Singapura. “Volatilitas muncul dan pasar sedikit berkonsolidasi,” lanjut Chu.
Chu menambahkan bahwa investor telah menetapkan harga minyak dalam kondisi resesi di negara-negara berkembang. Harga minyak akan terus turun hanya apabila kondisi ekonomi buruk berkepanjangan.
“Saya tidak melihat harga minyak akan jatuh di bawah US$50 per barel,” kata Chu. Menurut chu, dalam beberapa pekan mendatang seharusnya harga minyak berada di atas US$ 60 per barel.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengadakan pertemuan informal pada bulan ini, sebelum pertemuan resmi bulan depan. Ketua OPEC, Chakib Khelil, mengatakan bahwa pada pertemuan Desember, organisasi tersebut akan mengumumkan pengurangan produksi. Namun, salah satu anggota OPEC, yaitu Iran telah lebih dulu mengurangi produksi.
Di perdagangan Nymex yang lain, harga bensin turun lebih dari 2 sen ke harga US$ 1,12 per galon. Harga minyak pemanas turun kurang dari 1 sen ke posisi US$ 1,75 per galon. Sedangkan gas alam cair untuk pengiriman Desember jatuh lebih dari 1 sen ke harga US$ 1.000 per seribu kaki kubik. Sedangkan di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London, harga minyak Brent untuk pengiriman Januari 2009, turun 36 sen ke harga US$51,48.
VIVAnews - Anjloknya indeks saham di bursa Wall Street, New York, Amerika Serikat (AS), dalam perdagangan Rabu 19 November 2008, berimbas pada harga minyak mentah. Harga minyak turun di bawah US$ 54 per barel karena ketakutan akan melemahnya perekonomian. Dalam empat bulan terakhir, harga minyak mentah telah turun sebesar 60 persen.
Minyak jenis light sweet untuk pengiriman Desember turun 60 sen ke posisi US$ 53,79 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange (Nymex). Selasa lalu, harga minyak jatuh 56 sen ke posisi US$ 54,39 per barel. Ini merupakan harga terendah sejak Januari 2007.
“Sentimen pasar masih geram, tetapi tidak seburuk pekan lalu,” kata Clarence Chu, pialang untuk Hudson Capital Energy di Singapura. “Volatilitas muncul dan pasar sedikit berkonsolidasi,” lanjut Chu.
Chu menambahkan bahwa investor telah menetapkan harga minyak dalam kondisi resesi di negara-negara berkembang. Harga minyak akan terus turun hanya apabila kondisi ekonomi buruk berkepanjangan.
“Saya tidak melihat harga minyak akan jatuh di bawah US$50 per barel,” kata Chu. Menurut chu, dalam beberapa pekan mendatang seharusnya harga minyak berada di atas US$ 60 per barel.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengadakan pertemuan informal pada bulan ini, sebelum pertemuan resmi bulan depan. Ketua OPEC, Chakib Khelil, mengatakan bahwa pada pertemuan Desember, organisasi tersebut akan mengumumkan pengurangan produksi. Namun, salah satu anggota OPEC, yaitu Iran telah lebih dulu mengurangi produksi.
Di bursa Nymex, harga bensin turun lebih dari 2 sen menjadi US$ 1,12 per galon. Harga minyak pemanas turun kurang dari 1 sen ke posisi US$ 1,75 per galon. Sedangkan gas alam cair untuk pengiriman Desember jatuh lebih dari 1 sen ke harga US$ 1.000 per seribu kaki kubik. Sedangkan di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London, harga minyak Brent untuk pengiriman Januari 2009, turun 36 sen ke harga US$51,48. (AP)
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
Kriminal
27 Apr 2024
Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
Politik
27 Apr 2024
Gibran membantah pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebutkan Presiden Jokowi dan dirinya sudah masuk ke Golkar
Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
Selengkapnya
Partner
Kisah Palestina Saat Kepemimpinan Kaisar Ottoman
Gadget
7 menit lalu
Palestina, panggung sejarah penuh konflik. Sejak Mandat Britania hingga Perang Dunia I, konflik antara Israel dan Palestina tumbuh. Perjuangan antara bangsa Arab, Inggris
Unjuk Gigi di Piala Asia Qatar, Ini Sederet Fakta Timnas U-23 Besutan Shin Tae Yong
Ceritakita
17 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 mengunci tiket ke semifinal Piala Asia U-23, setelah menumbangkan Korea Selatan (Korsel) melalui drama adu penalti dengan skor 11-10.
Betapa Liciknya Seorang Danzo Saat Memanipulasi Itachi Untuk Habisi Klan Uchiha
Gadget
22 menit lalu
Manipulasi Danzo memaksa Itachi untuk membantai klan Uchiha demi keselamatan Konoha dan adiknya. Pilihan sulit itu menggambarkan kompleksitas moral dalam Naruto.
Spesifikasi Samsung Galaxy S23 FE 2024, flagship Samsung terjangkau. Dengan desain elegan, layar AMOLED 120Hz, chipset Snapdragon 8 Gen 1, kamera mumpuni.
Selengkapnya
Isu Terkini