VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum menyesalkan seruan KH Abdurahman Wahid yang menyebutkan agar para pendukungnya tidak mengikuti pemilihan umum alias golongan putih atau golput. Padahal, tokoh yang akrab disapa Gus Dur itu dinilai sebagai teladan masyarakat.
"Beliau kan tokoh panutan. Tidak selayaknya begitu," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary, di Kantor Komisi, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 21 Oktober 2008.
Terkait seruan golput itu, Komisi belum memutuskan akan mengambil tindakan apa. Kendati demikian, komisioner yang dipimpinan Abdul Hafiz ini akan membicarakan tindakan lanjutan soal seruan Gus Dur itu, dalam pleno nanti.
Sebelumnya, Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid kembali menyerukan para pendukungnya untuk memboikot pemilihan umum 2009. Seruan Gus Dur ini terutama untuk Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Anak Cabang di seluruh Indonesia.
Cara pemboikotan itu, lanjut Gus Dur, adalah dengan tidak mendaftarkan calon-calon legislatif kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, tidak berkampanye untuk siapapun dan dengan sengaja menjauhi pendaftaran yang dilakukan KPU setempat.
Kolesterol Naik Usai Lebaran? Jangan Panik, Ini 5 Tips Menurunkannya
Kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh namun dalam jumlah yang terbatas, apabila kadar kolesterol terlalu tinggi maka akan menjadi bumerang dan menimbulkan masalah.
