Saham Citigroup Sepekan Anjlok 60%

VIVAnews – Harga saham Citigroup anjlok 20 persen pada transaksi Jumat, 21 November 2008 di tengah upaya manajemen mempertahankan kelangsungan perusahaan. Selama pekan ini, saham Citigroup telah terkoreksi lebih dari 60 persen, termasuk kejatuhan sebesar 25 persen pada pertengahan transaksi Jumat, 21 November 2008.

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Namun, berdasarkan chart, dalam dua bulan terakhir, harga saham Citigroup telah terpuruk sekitar 83 persen dari kisaran level US$ 22 menjadi US$ 3,77 pada perdagangan akhir pekan ini.

Saham institusi keuangan global terkemuka itu ditutup di level US$ 3,77, meski sempat terpuruk hingga US$ 3,05 pada akhir perdagangan pekan ini. Pergerakan saham Citigroup juga sempat berbalik arah setelah Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama menominasikan Presiden Federal Reserve New York, Timothy Geithner, sebagai menteri keuangan.

Juru bicara Citigroup, seperti dikutip CNNmoney.com tidak berkomentar terkait penurunan harga saham tersebut. Meski demikian, perusahaan berkomitmen untuk merestrukturisasi aset.

"Kami fokus pada strategi perusahaan, termasuk target untuk merestrukturisasi aset. Kami optimis, keuntungan akan segera terlihat,” ujar manajemen.

Kejatuhan harga saham perusahaan pada transaksi Jumat itu merupakan yang terburuk bagi bank yang berpusat di New York itu. Apalagi, pada Senin, Citigroup berencana memangkas 50 ribu karyawan untuk menekan biaya.

Setelah terpangkas hampir 25 persen pada Rabu, saham Citigroup kembali anjlok 26 persen pada transaksi Kamis ke level US$ 4,71. Level tersebut merupakan terendah sejak satu dekade terakhir.

Namun demikian, pemegang saham individu terbesar, Pangeran Saudi, Alwaleed Bin Talal justru berencana meningkatkan kepemilikan saham pada Citigroup menjadi 5 persen. Rumor yang berkembang di pasar menyebutkan, kejatuhan harga saham Citigroup diduga karena aksi short selling.

Citigroup merupakan salah satu institusi keuangan besar yang terimbas krisis surat utang berbasis kredit murah perumahan (subprime mortgage) pada 2007. Perusahaan telah mencatatkan kerugian hingga US$ 21 miliar.

Penurunan harga saham Citigroup memicu sejumlah spekulasi di kalangan analis dan investor. Rumor berkembang menyebutkan, perusahaan disarankan untuk melepas divisi wealth management, Smith Barney. Namun, rumor itu dibantah CEO Citigroup Vikram Pandit.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng
Eks Kepala Staf IDF Dan Halutz (Doc: Middle East Eye)

Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

Mantan Kepala Staf Pasukan Israel, Dan Halutz mengkritik Perdana Menteri Israel dengan mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu membuat Israel semakin buruk

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024