Kasus Gallas, Media Inggris Anti Prancis

VIVAnews - Mantan gelandang Arsenal asal Prancis, Emmanuel Petit, simpati kepada rekan senegaranya, William Gallas. Bahkan, Manu ikut marah dengan perlakuan media Inggris kepada Gallas.

Seperti Gallas, Manu sempat menjajal kostum dua klub London: Chelsea dan Arsenal. Pria berusia 38 tahun ini menganggap perlakukan media sebagai horor buat Gallas.

Manu merunut "pelecehan" media terhadap bek keling itu. Dari foto Gallas yang sedang merokok, kelakuan di kamar ganti, sampai terakhir pencopotan ban kapten Arsenal.

Menurut Manajer Arsenal, Arsene Wenger, Gallas dianggap bisa menimbulkan perpecahan di kubu The Gunners setelah bicara kepada media. Tapi, Manu yang juga pernah jadi anak asuh Wenger era 1997-2000 itu justru menyalahkan media.

"Media Inggris mungkin telah menjalankan tugasnya dengan baik. Tapi setahu saya, mereka sangat bahagia bisa menyerang para pemain Prancis," kata Petit seperti dilansir L'Equipe.

"Lihatlah apa yang mereka lakukan kepada para pemain Prancis, seperti Eric Cantona. Mereka telah melakukan pelecehan kepadanya juga," kata Manu lagi.

"Mereka juga menekan William Gallas setahun terakhir. Mengapa? Itulah yang saya tak mengerti," tutup pahlawan Les Bleus kala juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 itu.




Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan
Bos Apple Tim Cook (Tengah).

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

"If (Apple) gets incentive facilities like in India and Thailand, we (Indonesia) can also provide the same," Minister Luhut Binsar Pandjaitan said in his Instagram accoun

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024