Patah Kaki Bukan Akhir Dunia

VIVAnews - Pembalap Red Bull, Mark Webber, tetap semangat meski kini harus berbaring di rumah sakit karena patah kaki. Pria 32 tahun itu tak menganggap apa yang menimpanya sebagai halangan untuk terus berkarir di dunia balap Formula 1.

"Saya akan kembali di GP Australia, Maret (2009). Urusan pekerjaan seperti biasa," ujar Webber seperti dilansir paddocktalk, Rabu, 26 November 2008.

"Patah kaki tak menghalangi saya untuk mengunjungi RBR (markas Red Bull) dan mobil terbaru. Dengan latihan yang benar, saya akan fit lagi. Masih ada 83 hari sebelum tes pertama 2009 nanti," tambahnya.

Webber mengalami patah kaki dalam kecelakaan bersepeda. Meski kaki kanannya patah di dua tempat berbeda, dokter tidak menyarankan operasi.

Mereka hanya menyarankan agar Webber tidak bepergian dengan pesawat dalam waktu dekat ini. Karena posisi duduk di dalam alat transportasi itu dikhawatirkan membawa risiko lebih besar untuk kesembuhan kakinya.

Saat ini Webber masih dirawat di Australia. Namun, hasil pemeriksaan pembalap itu langsung dibawa ke Austria untuk dipelajari tim medis Red Bull.

Dengan segala kecanggihan dan bantuan medis yang tepat itulah, ia yakin bisa kembali membela Red Bull musim depan. Apalagi, ia mempunyai tandem baru, Sebastian Vettel.

"Saya harusnya menjalani dua test bulan depan (Desember). Tapi, karena satu dan lain hal, saya dan Sebastian menjajal mobil baru 10 Februari 2009 mendatang," tambah Webber.

Namun, di balik semua kemalangan yang menimpanya, Webber sangat bersyukur mengenai satu hal, perhatian dunia padanya. Ia mengaku terharu menerima banyak dukungan agar cepat sembuh dalam bentuk pesan singkat (SMS) dan email.

Terkuak, Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi
Arema FC

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024