VIVAnews - Madonna menjadi produser film sosial bertema AIDS di Malawi. Penyanyi yang baru saja resmi cerai dari produser Guy Ritchie ini berani membuat film untuk menyuarakan kesusahan yang diderita satu juta anak-anak yatim piatu karena wabah Aids di negara miskin Afrika itu.
Sebelumnya, diva pop dunia itu mengangkat seorang bocah laki-laki yatim piatu berusia 3 tahun, bernama David dari Malawi. Tak cuma itu, Madonna pun membangun sebuah sekolah.
Madonna berharap dunia mengetahui nestapa Malawi lewat film dokumenter besutannya yang bertajuk, 'I Am Because We Are'. Film dokumenter Madonna itu mulai tayang perdana di Sundance Channel, setiap Senin malam, pukul 09.00. Pemutaran perdana film 'I Am Because We Are' sekaligus menandakan hari jadi Aids sedunia.
The Material Girl - julukan lain Madonna - juga bertindak sebagai penulis skenario, produser, sekaligus pembaca narasi. Sementara, urusan penyutradaraan dipercayakan kepada Nathan Rissman. Artis kelahiran Michigan, AS, itu juga berkonsultasi dengan para tokoh dunia, semisal Presiden Bill Clinton dan Uskup Desmond Tutu.
"Tujuan hidup saya masih banyak," papar Madonna lewat percakapan via telefon di Manhattan kediamannya. "Dulu sempat terfikir, Saya terlalu ambisius. Saya berusaha mengatakan terlalu banyak hal, Saya tidak akan mungkin mencapainya. Tapi saya bangga pada kenyataan, Saya berhasil mencapai semua keinginan tersebut."
Kendati disibukkan banyak jadwal, pelantun 'Like a Virgin' itu tak mengeluh. "Ini adalah dunia yang saya ciptakan untuk jadi penghuni di dalamnya. Saya akan mengekspresikan diri, dan menginspirasi dan merengkuh orang lain," imbuhnya. "Ini juga sebuah tempat menenangkan diri, tempat untuk melindungi diri sendiri," tambah Madonna di tengah tingginya sorotan media atas perceraiannya dengan Ritchie.
"Ini bukan hal yang mudah. Saya tidak akan berbohong," tandas Madonna menanggapi perceraiannya.
Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Polisi Sebut Ada 7 Orang Terjebak di Lokasi
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero mengatakan bahwa ada sebanyak 7 orang yang terjebak di dalam toko Frame, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Kamis malam.
