Harga BBM

Pemerintah Tetap Gunakan MOPS+Alpha

VIVAnews - Pemerintah tidak akan mengubah sistem Mid Oil Platts Singapore (MOPS)+alpha untuk menentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan dalam menetapkan mekanisme MOPS+alpha ini sudah adil (fair).

"Sementara ini tidak. Kita sudah fair," ujar dia di Gedung Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa 2 Desember 2008.

Menurut dia, dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang terjadi beberapa waktu lalu penggunaan MOPS+Alpha membuat pengusaha meraup untung. Karena jika sekarang harga minyak mentah mengalami penurunan dan pengusaha SPBU selaku distributor rugi, maka jangan mengeluh. "Mekanisme MOPS+Alpha kan sudah disepakati, jadi mereka jangan berteriak, kalau berani untung ya harus berani rugi juga," tandas dia.

Lebih lanjut Purnomo menjelaskan, Pemerintah tidak serta merta mengeluarkan kebijakan harga BBM bersubsidi karena tuntunan dari pengusaha SPBU tersebut. "Jadi tidak bisa mengatakan BBM itu disesuaikan agar pengusaha untung," tuturnya.

Purnomo menambahkan jika dalam menentukan harga BBM bersubsidi pemerintah kembali menggunakan mekanisme cost and fee, maka subsidi yang dikeluarkan akan lebih besar lagi. Sebab berapa pun biaya yang dikeluarkan Pertamina untuk mendistribusikan BBM ditambah dengan fee, tidak akan mendorong upaya-upaya bisnis dan penghematan pemakaian BBM terutama bagi pemasoknya. "Jadi siapa bilang cost dan feeĀ  lebih murah," imbuh dia.

Terkait rencana penurunan harga solar, Purnomo memaparkan pada besaran harga berapa solar akan diturunkan ditentukan tiga hal yaitu tingkat harga minyak dunia, kurs rupiah tehadap dolar, dan kompensasi subsidi pengurangan harga dengan ketersediaan dana dalam APBN.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024