Gubernur Ahmad Heryawan

"Banyak Program di Kota Banjar Tak Optimal"

VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta kepada Walikota dan Wakil Walikota terpilih Herman Sutrisno dan Saudara Akhmad Dimyati untuk lebih serius meningkatkan indeks kesehatan dan daya beli masyarakat, yang selama ini dirasakan kurang optimal.

"Masalah kesehatan dan daya beli perlu mendapat perhatian serius dari jajaran pemerintah kota Banjar. Selama ini banyak program-program yang dirasakan kurang optimal," ujar Gubernur Ahmad Heryawan, dalam sambutan pelantikan Walikota dan Wakil Walikota terpilih di gedung DPRD Banjar, Kamis, Desember 2008.

Menurut Heryawan, dalam konteks regional Jawa Barat, Kota Banjar memiliki posisi yang cukup strategis, sebagai wilayah penghubung Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Posisi strategis Kota Banjar juga tidak dapat dipisahkan dari perannya, sebagai pusat perdagangan barang dan jasa di Wilayah Priangan Bagian Timur Jawa Barat.

"Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Banjar, termasuk trend Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Banjar yang selalu menunjukkan perkembangan cukup pesat dari tahun ke tahun," ujarnya.

Ditambah lagi, peningkatan performa pemerintah daerah yang dikemas dengan sinergitas segenap komponen masyarakat ini sangat penting, khususnya guna menjawab tuntutan kebijakan desentralisasi yang kita jalankan saat ini, seiring dengan diletakkannya titik berat otonomi daerah kepada kabupaten/kota.

Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024