Jelang Tahun Baru DKI Razia Miras Ilegal

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merazia minuman keras impor ilegal menjelang Natal dan tahun baru. Hal ini dilakukan untuk menggairahkan bisnis pariwisata di Ibu Kota.

Razia dilakukan di sejumlah tempat hiburan malam seperti hotel, barm dan kelab malam yang menjual minuman keras impor. "Razia untuk meminimalisir penyelundupan itu," ujar Wakil Kepala Dinas Perindustrian DKI Jakarta Supeno, Jumat 5 Desember 2008.

Penyelundupan minuman keras impor di Jakarta mencapai 400 ribu botol dalam setahun 50 persen peredaran resmi. Secara nasional, nilai kerugian akibat pengelundupan ini mencapai Rp 1,5 triliun. Penyelundupan ini diduga karena tinggi pajak impor yang mencapai 300 persen dari harga barang.

Tingginya angka penyelundupan ini juga berdampak pada merosotnya omset industri hiburan malam di Jakarta sebesar 15-20 persen. Dengan kondisi dan merek yang sama, konsumen lebih suka membeli minuman keras ilegal daripada di tempat resmi yang harganya selangit.

Staf importir tunggal minuman keras di Indonesia PT Sarinah, Hengky Timisela, mengatakan, pasokan minuman keras di Indonesia sebesar 220 ribu dus atau 2,64 juta botol per tahun. Jakarta dan Bali mendapat jatah terbanyak, 800 ribu botol per tahun. Minuman keras itu diimpor dari impor dari Amerika, Australia, Chili, Prancis, dan Cina.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan minuman keras menjelang tahun baru, PT Sarinah mendatangkan 50 kontainer berisi 570 ribu minuman keras impor untuk disebar di sejumlah tempat hiburan malam di Indonesia.

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran
Ilustrasi Matahari

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Sebagian besar negara di dunia mengalami siklus siang dan malam, tetapi ada negara-negara di mana fenomena matahari tengah malam terjadi, yang artinya matahari terus ada

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024