Atasi Imbas Krisis Global

Pemerintah Sempurnakan Penyaluran KUR

VIVAnews - Pemerintah akan menyempurnakan dan memperbaikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah berjalan selama satu tahun agar semakin baik. Penyempurnaan dilakukan menyusul krisis ekonomi global.

"Ini langkah lanjutan untuk meminimalkan dampak resesi ekonomi global, termasuk keuangan global yang terjadi sekarang," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat evaluasi kinerja KUR di Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI), Jakarta, Jumat 5 Desember 2008.

Dalam kondisi resesi seperti ini, kata Yudhoyono, pasar yang tersedia pada tingkat dunia baik yang tradisional atau pun pasar ekspor mengalami penyusutan dan penurunan produk buatan Indonesia.

Akibatnya, kata Yudhoyono, sektor riil mulai kena dampaknya dan jika tidak segera dituntaskan masalahnya ancaman pemutusan hubungan kerja sudah di depan mata. Bahkan ramalan berbagai institusi internasional menunjukkan pengangguran akan meningkat tajam, bertambah 27 juta orang. "Ini karena tidak ada negara yang kebal krisis," katanya.

Untuk mencegah PHK sejumlah langkah telah dilakukan, antara lain ekspansi APBN, pembangunan infrastruktur, dan menjalankan sejumlah proyek yang sudah direncanakan. Masalah ini sudah dibicarakan dengan kalangan dunia usaha. "Mereka sudah mengembangkan proyek untuk menampung tenaga kerja," katanya.

Belajar dari pengalaman 1998 lalu, usaha yang mampu bertahan adalah UMKM dan koperasi. Kedua sektor ini menjadi penyelamat ekonomi nasional. "Oleh karena itu saat krisis sekarang, sektor ini juga diyakini bisa tetap bertahan dan harapan kita bisa dikembangkan," katanya.

Tujuan KUR, kata Yudhoyono, yang diberikan 6 bank dengan dana jaminan Rp 1,4 triliun akan dipertahankan dan ditingkatkan agar benar-benar ada dana mengalir. "Jadi bukan hanya tetap hidup. Insya Allah dapat mengadopsi tenaga kerja baru dan mempertahankan sektor riil," katanya.

Dari Rp 14 triliun dana yang mengalir ke UMKM yang sudah disalurkan hampir Rp 12 triliun dengan nasabah 1,5 juta unit usaha dengan NPL kurang dari satu persen. "Ini indikator positif, karena kebijakan konsep skim penjaminan pemerintah benar-benar bisa dilaksanakan," kata Yudhoyono.

Yudhoyono menjelaskan ada empat poin yang dirumuskan pemerintah dan kalangan perbankan terkait perbaikan penyaluran KUR, yakni:

1. Bulan Desember ini, tim di bawah Menko Perekonomian akan menyempurnakan aturan yang berlaku untuk penyaluran kredit suaha. Ini agar bisa menyelesaikan penyaluran yang masih tersisa Rp 2 triliun. Perbaikan ini terkait visibilitas dan bankable. Misalnya jika ada usaha mikro yang sebelumnya bisa meminjam, dengan aturan yang baru tidak bisa meminjam lagi. Sebab pemerintah akanĀ  memberikan kesempatan bagi usaha baru. Usaha yang sudah pernah mendapatkan KUR akan ditata dengan baik. Aturan ini akan diimplementasikan tahun depan.

2. Memutuskan sisa KUR Rp 2 triliun akan dikucurkan tahun ini juga.

3. Melakukan sosialisai kepada kalangan usaha kecil karena saat ini banyak yang mengeluh tidak bisa mendapat pinjaman. Sosialisasi akan dilakukan oleh tim gabungan agar tidak simpang siur.

4. Bank penyalur kredit diminta melakukan komunikasi yang baik dengan nasabah KUR.

"Kebijakan program kredit usaha ini akan menjadi solusi mengatasi krisis. Apalagi kalau diimplementasikan dengan benar. Kalau tahun depan menjadi realistik. Kredit macet bisa kurang dari satu persen," katanya.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS
4 ABG di Bekasi Tawuran Pakai Panah

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024