VIVAnews - Indeks harga saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), meningkat di akhir perdagangan Senin sore, 8 Desember 2008 (Selasa pagi WIB). Kenaikan indeks pada Senin kemarin merupakan peningkatan kedua dalam dua sesi perdagangan berturut-turut (Jumat pekan lalu dan Senin).
Para investor menaruh harapan pada pernyataan presiden terpilih Barack Obama. Obama berencana meningkatkan anggaran untuk membangkitkan ekonomi.
Selain itu, adanya tanda-tanda kemajuan dalam upaya menyelamatkan industri otomotif AS juga telah menimbulkan sentimen positif bagi pasar.
Indeks-indeks utama naik lebih dari 3 persen dimana indeks saham industri Dow Jones meraih hampir 300 poin. Perolehan Dow di akhir perdagangan Senin merupakan penutupan tertinggi indeks blue chip tersebut selama empat pekan terakhir.
Indeks Dow meningkat 298,76 poin (3,46 persen) ke level 8.934,18, penutupan tertinggi sejak ditutup di posisi 8.943,81 pada 7 November lalu.
Indeks-indeks lain juga menguat. Indeks Standard & Poor 500 meraih 33,63 poin (3,84 persen) ke level 909,70. Indeks gabungan Nasdaq naik 62,43 poin (4,14 persen) ke posisi 1.571,74. Indeks saham perusahaan-perusahaan kecil Russell 2000 meningkat 20,29 poin (4,40 persen) ke posisi 481,38.
Pasar saham menjadi optimis kendati pada pekan lalu, muncul sejumlah laporan buruk tentang ekonomi. Jumat lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa lebih dari setengah juta warga AS kehilangan pekerjaan.
Namun laporan tersebut justru menimbulkan harapan bahwa pemerintah AS akan mengambil langkah lebih lanjut dalam menstimulasi ekonomi.
"Saya kira orang-orang merasa bahwa pemerintah akan melakukan apa saja untuk mengidupkan pasar saham, apapun akan pemerintah lakukan agar ekonomi tetap tumbuh," kata James Cox, manajer rekanan Harris Financial Group. Namun, banyak analis pasar menyadari bahwa kondisi pasar saham masih akan naik-turun.
Para analis bersikap waspada walaupun dalam indeks mengalami perolehan dalam beberapa perdagangan terakhir. (AP)