Dana Pendidikan

Komisi Antikorupsi Awasi Dana BOS

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi akan melakukan pengawasan terhadap dana pendidikan. Menurut Ketua Komisi, Antasari Azhar, pengawasan akan dilakukan mulai tahun 2009.

"Komisi akan memonitor APBD dan proyek yang dibiayai APBN di daerah, termasuk dana BOS (bantuan operasional pendidikan)," katanya di sela-sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi, 'Membangun Integritas Nasional Memperbaiki Layanan Publik'  di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 9 Desember 2008.

Secara lisan, tambah Antasari, niat komisi telah disampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional. Komisi antikorupsi dan para inspektur jenderal Departemen Pendidikan Nasional akan membentuk tim bersama untuk mengawasi penggunaan dana pendidikan.  "Target kami BOS sampai pada yang membutuhkan dan tepat sasaran," katanya.

 Indonesia Corruption Watch berkali-kali mengatakan pengelolaan dana bantuan operasional sarat korupsi.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Data ICW menyebutkan sebanyak 2.283 orang tua murid menyatakan dipungut biaya Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku paket sebesar rata-rata Rp98.050 selama 2006, 1.208 orang tua dipungut uang pendafataran sekolah sebesar Rp 70.615 selama 2006, 1.180 orang tua dipungut uang bangunan sebesar Rp 65.289 selama 2006.

Selain itu, ICW juga mencatat berbagai pungutan lain antara lain uang infak, uang SPP, uang perpisahan kepala sekolah, uang buku ajar, dan uang perpisahan guru yang nilainya bervariasi. Adanya dana BOS ternyata tak menunjukan penurunan beban orang tua murid.

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024