Bristol Siapkan Rp 11 Miliar untuk PHK

VIVAnews - PT Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk menganggarkan dana sekitar Rp 11 miliar untuk biaya pengurangan karyawan divisi General Medicine Team dan Specialty Medical Team. Dana tersebut diambil dari kas internal perseroan.

Direktur Utama Bristol Myers Squibb Indonesia, Jason Humphries, dalam penjelasan keterbukaan informasi yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 9 Desember 2008 mengatakan, pengurangan karyawan itu seiring dengan penghentian kegiatan penjualan dan pemasaran General Medicine Team (Tim A dan Tim Big).

Menurut dia, penghentian dilakukan karena Bristol Myers Squibb Company (BMS Company), yang merupakan ultimate parent company perseroan, mengumumkan strategi korporasinya. BMS Company akan mengubah strategi perusahaan menjadi model biofarma yang terkemuka.

"BMS Company tengah mengkaji bisnisnya di seluruh dunia. Upaya yang dilakukan terhadap perseroan adalah bagian dari rencana menyelaraskan bisnisnya di Indonesia," ujar dia dalam keterbukaan informasi itu.

Dia menjelaskan, kontribusi General Medicine Team terhadap pendapatan perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2007 sekitar 37 persen. Namun, penghentian kegiatan usaha yang efektif 31 Desember 2008 tersebut tidak akan berdampak material terhadap kinerja perseroan.

Setelah penghentian kegiatan pada divisi General Medicine Team itu, penjualan dan pemasaran produk akan disubkontrakkan kepada PT DKSH Tunggal pada 1 Januari 2009.

Terungkap, Polisi Sebut Chandrika Chika Sudah Setahun Lebih Pakai Ganja: Menganggapnya Hal Lumrah
Suasana di rumah duka Mooryati Soedibyo

Suasana Rumah Duka Mooryati Soedibyo, Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga

Pendiri Mustika Ratu sekaligus pencetus ajang Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu dini hari, 24 April 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024