Bulog: HPP Baru Tak Pengaruhi Harga Beras

VIVAnews - Pemerintah akan menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebelum tahun baru 2009. Perusahaan Umum Bulog yakin HPP ini tidak akan mempengaruhi harga beras di tingkat konsumen.

"Tidak ada masalah begitu HPP baru ditetapkan, toh harga beras di pasar juga sudah di atas HPP, harga gabah di pasar sudah di atas HPP, malah sekitar 13-15 persen," kata Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar di Jakarta, Selasa 9 Desember 2008.

Namun Bulog memiliki kiat-kiat sendiri untuk bersaing dengan pihak swasta sehingga pengadaan beras akan berjalan lancar.

Hanya saja berapa HPP baru akan ditetapkan, ia masih merahasiakannya. "Sedang diolah, barangkali akan diumumkan nanti sebelum tahun  baru sehingga 2009 sudah berlaku, mengenai angka belum," elaknya.

Soal kenaikan harga beras yang sudah mulai terjadi, Mustafa menganggap hanya dampak psikologis. Bulog sendiri memiliki cadangan beras yang cukup dan merata sehingga tidak ada alasan harga naik sampai akhir tahun ini. Cadangan Bulog saat ini mencapai 1-1,5 juta ton. Sedangkan di masyarakat terdapat 6 juta ton. Sementara kebutuhan sebulan sebesar 2,5 juta ton.

"Kalau Bulog kebutuhan per bulan hanya 300 ribu ton, jadi 1-1,5 juta ton di gudang Bulog. Jadi kenaikan itu betul-betul karena karena faktor psikologis, biasa setiap mau Lebaran dan Tahun Baru," katanya.

Bulog, kata dia, tidak memiliki kiat khusus untuk menangkis harga beras yang kenaikannya sekitar Rp 100 per liter. "Tidak ada langkah khusus kalau naik Rp 100 saja, mudah-mudahan psikologis akan cepat reda," kata dia.

Mustafa menduga kenaikan itu hanya akan terjadi sampai Januari saja. Dengan penjelasan yang baik, ia yakin masyarakat tidak akan panik.

Ekspor Beras


Terkait proyeksi produksi beras yang dirilis Departemen Pertanian untuk tahun 2009 sebesar 63 juta ton gabah, jika tercapai, kata Mustafa, maka tahun depan dipastikan terjadi swasembada dan surplus beras. "Nah kalau situasi seperti itu kita sudah boleh dalam kondisi buat ekspor," katanya.

Menurut Mustafa saat ini sudah ada tiga negara yakni Malaysia, Filipina dan Timor Leste yang meminta Indonesia memasok beras ke negaranya. "Yang paling besar ekspor itu Filipina," katanya.

Pengakuan Pelatih Yordania Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia U-23
Pemain Timnas Indonesia U-23 rayakan gol Komang Teguh

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Menpora Dito Ariotedjo buka suara terkait jebolan PPLP, PPOP, dan SKO Kemenpora mendominasi skuad Timnas Indonesia U-23 saat mengalahkan Australia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024