VIVAnews - Penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS masih belum terbendung. Bahkan hari ini rupiah kembali menyentuh 10.800-an per dolar.
Data transaksi nilai tukar Bloomberg pukul 16.30 WIB, Rabu 10 Desember 2008 menunjukkan rupiah bertengger di level 10.903/US$, menguat dibandingkan sehari sebelumnya yang berada di posisi 10.950/US$.
Bahkan data kurs transaksi Bank Indonesia yang ditutup pukul 16.00 WIB memperlihatkan rupiah menguat signifikan ke posisi 10.885/US$ dibandingkan sehari sebelumnya di 11.363/US$.
Gubernur Bank Indonesia Beodiono di Gedung DPR mengatakan, penguatan rupiah karena melonggarnya suplai dolar. Otoritas moneter memandang sudah seharusnya permintaan dan penawaran membaik.
Soal kebijakan BI yang mengatur valuta asing, ia mengatakan, BI belum mengevaluasi efektivitasnya. Namun tujuannya untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran rupiah agar lebih seimbang dan bisa menstabilkan kurs.
Hari ini nyaris seluruh mata uang di kawasan regional unjuk kekuatan. Penguatan terbesar terjadi pada won Korea Selatan sebesar 2,76 persen, disusul rupe India yang menguat 0,94 persen, rupiah 0,87 persen, baht Thailand 0,27 persen, dolar Singapura 0,27 persen, peso Filipina 0,20 persen, won Taiwan 0,18 persen, dan dolar Australia 0,14 persen
Sedangkan ringgit Malaysia stabil di level 3.6150/US$. Sementara yuan Cina melemah 0,24 persen, dan dolar New Zealand 0,32 persen. Demikian pula dengan yen Jepang yang merosot 0,49 persen.
Won Korea Selatan yang memimpin kenaikan mata uang di kawasan regional sepanjang Desember 2008 ini mengalami penguatan 5,4 persen setelah penurunan tajam dalam 4-5 bulan terakhir.
Kondisi Terkini Chandrika Chika di Tahanan, Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Usai resmi ditahan, orangtua Chandrika Chika langsung menjenguk sang putri. Ibunda Chandrika Chika, Poppy Putry, mengungkapkan bahwa anaknya dalam keadaan yang baik.
