Target Pendanaan Proyek PLN Tak Tercapai

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tidak mampu mencapai target pendanaan sebesar US$ 3,2 miliar untuk memenuhi kebutuhan dolar Amerika dalam proyek 10 ribu Megawatt.

Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara mengatakan, dari kebutuhan US$ 3,2 miliar, PLN baru memenuhi US$ 1,8 miliar. "Kekurangannya tidak akan terkejar tahun ini," ujar dia ketika dihubungi wartawan, Jumat 12 Desember 2008.

Rudi mengatakan, PLN berupaya agar kebutuhan tersebut bisa terpenuhi. Selain dari perbankan Cina PLN juga berupaya mendapat pinjaman dari Qatar. "Pekan lalu kami melakukan pertemuan di Malaysia dengan pihak Qatar soal pendanaan 10 ribu MW. Tapi masih tahap awal," kata dia.

Sedangkan untuk pembangunan transmisi, PLN membutuhkan dana Rp 10,73 triliun. Dana itu akan diperoleh melalui penerbitan obligasi pada awal Januari 2009, sebesar Rp 1,5 triliun. Sisanya Rp 2,4 triliun dari APBN, Rp 5,5 triliun dari kredit ekspor, dan Rp 1,33 triliun sindikasi perbankan.

Terpisah, Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono menuturkan, kendati pendanaan dalam bentuk dolar tidak tercapai, beberapa proyek PLN tidak akan terhambat, seperti PLTU Rembang, PLTU Labuan, dan PLTU Indramayu yang diharapkan pertengahan tahun depan kelar. "Mungkin hanya beberapa yang terhambat," tuturnya.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA
Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024