Buku 'Mereka Bicara Mega'

Prabowo: Tak Ada Dendam di Hati Megawati

VIVAnews - Prabowo Subianto berbicara panjang lebar mengenai mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam buku 'Meraka Bicara Mega'. Prabowo menilai Megawati yang dianaktirikan selama Orde Baru berkuasa tak pernah melakukan politik balas dendam.

"Di kancah politik Indonesia; di zaman Orde Baru, ia bertahun-tahun menjadi oposisi atau penentang Pemerintahan Soeharto dengan segala konsekuensinya. Tetapi ketika naik ke tampuk kekuasaan, ia tak melakukan balas dendam politik," kata Prabowo di dalam buku yang dicetak pertama kali September 2008 itu namun baru diluncurkan pada Jumat, 12 Desember 2008, lalu di Hotel Sultan, Jakarta, itu.

Prabowo yang merupakan bekas suami Titek Soeharto itu menjelaskan, biasanya di negara-negara berkembang, politisi yang biasanya disakiti kemudian berkuasa akan melakukan balas dendam politik terhadap lawan-lawannya dulu. "Salah satu contoh, Asif Ali Zardari, Presiden Pakistan yang baru saja terpilih. Suami almarhumah Benazir Bhutto itu sempat mendekam 11 tahun di penjara karena tuduhan korupsi. Ia bisa keluar penjara dengan syarat ia dan istrinya harus meninggalkan Pakistan," kata calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya itu.

Tak sedikit pula penguasa yang terguling melarikan diri ke luar negeri untuk menyelamatkan diri dari jerat politisasi hukum rejim baru. Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat itu mencontohkan tindakan Shah Iran, Ferdinand Marcos (Filipina), Augusto Pinochet (Chili) dan Alberto Fujimori (Peru) yang melarikan diri ke luar negeri ketika lengser.

Namun di Indonesia, mantan penguasa Orde Baru Soeharto yang banyak dihujat tak melakukan tindakan seperti Shah Iran atau Pinochet itu. Soeharto memutuskan tetap berada di Indonesia, menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa. "Ternyata Megawati tak memilih melakukan pembalasan dendam politik kepada Soeharto. Dan ia teguh pada sikap yang telah dipilihnya," ujar Prabowo dalam buku yang disunting Zainun Ahmadi dan Rahadi Zakaria itu.

Padahal, menurut Prabowo, Megawati selaku presiden bisa saja menjerat Soeharto dengan berbagai tuduhan pelanggaran hukum. Namun Megawati memilih tak "mengikuti petuah jago tembak di zaman Wild West bahwa setiap musuh yang sudah dilukai harus dibasmi sampai ke akar-akarnya," kata Prabowo.

Secara pribadi, Prabowo yang merupakan anak dari Soemitro Djojohadikusumo juga berhubungan baik dengan Megawati meski bapaknya berseberangan secara politik dengan Soekarno. "Malah ketika masih berada dalam kekuasaan, Megawati berusaha sedapat mungkin membantu keluarga kami, selagi itu dalam koridor hukum yang berlaku. Megawati tak pernah memperlakukan saya, atau saudara yang lain, sebagai lawan," kata Prabowo dalam buku yang diterbitkan Yayasan Paragraf itu.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu
Catherine Wilson

Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024