Amien: Mega Lebih Nasionalis dari Yudhoyono
VIVAnews - Ketika menjadi presiden, Megawati Soekarnoputri dituduh tidak nasionalis ketika melakukan divestasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indosat. Namun, bagi Amien Rais, jika dibandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati lebih nasionalis.
"Menurut saya, nasionalisme dalam diri Mbak Mega cukup kuat, jauh masih lebih kuat dan bisa dipercaya ketimbang Susilo Bambang Yudhoyono," kata Amien Rais dalam buku 'Mereka Bicara Mega', halaman 20.
Dalam buku yang diluncurkan Jumat, 12 Desember 2008, lalu di Hotel Sultan, Jakarta, itu, Amien menyebutkan Exxon Mobil sudah lama ingin mencaplok Blok Cepu, tetapi tidak pernah berhasil sampai era Megawati Soekarnoputri. "Pada zaman Presiden Yudhoyono, baru kesampaian, mereka sukses besar," ujar Amien.
"Pada zaman Megawati pula, perusahaan baja dari India sudah bernafsu hendak mencaplok PT Krakatau Steel, dan tidak pernah diizinkan. Zaman Presiden Yudhoyono ini justru dipersilakan," ujar pendiri Partai Amanat Nasional itu.
"Zaman Megawati dulu, menteri-menterinya (belakangan hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) melepas hanya Indosat dan kapal tanker Pertamina. Zaman Yudhoyono semua mau dilepas," sambung Amien.
Namun, Amien Rais mengatakan, bukan berarti mudah bagi Megawati untuk mengalahkan Yudhoyono dalam Pemilihan Presiden 2009 nanti. Megawati harus mengubah strategi kampanye. Amien mengusulkan, Megawati membentuk tim yang komprehensif untuk memuluskan jalannya kembali ke Istana.
"Kalaupun ternyata tim lama masih digunakan, buatlah tim lain sebagai second opinion. Ibaratnya, seperti jika kita berobat ke dokter untuk suatu penyakit serius, diperlukan pendapat kedua guna menunjang diagnosa dokter pertama," kata Amien.