Penguatan Regional Picu Rupiah Menguat

VIVAnews - Nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan Senin, 15 Desember 2008 cenderung menguat. Pergerakan positif mata uang lokal itu terpicu penguatan mata uang regional terhadap dolar AS.

Pada data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 16.05 WIB berhenti di posisi 11.060/US$, menguat tipis dibandingkan level akhir pekan lalu yang berada di level 11.115/US$. Sedangkan data kurs transaksi BI, rupiah stabil di posisi 11.100/US$.

Di kawasan regional, peso Filipina, ringgit Malaysia dan dolar Singapura yang beberapa hari terakhir menguat juga kembali menguat masing-masing 0,94 persen, 0,55 persen, dan 0,42 persen. Demikian pula dengan baht Thailand yang menguat 0,37 persen dan dolar Singapura 0,21 persen.

Sementara itu, mata uang yang melemah di antaranya yuan China 0,07 persen, dolar Australia 0,44 persen, dan dolar New Zealand 1,18 persen.

Menurut Andi, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, pelemahan mata uang dolar AS akibat sentimen negatif batalnya pengucuran dana talangan (bailout) di industri otomotif AS mendorong sebagian besar mata uang regional menguat. "Penguatan mata uang regional akhirnya diikuti rupiah," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin.

Persib Bandung Tetap Waspadai Borneo FC yang Pincang

Dia memperkirakan, rupiah untuk perdagangan Selasa, 16 Desember 2008 berpeluang menguat. Sebab, masih beredarnya berita negatif perekonomian AS akan mendorong dolar negara itu melemah kembali.

Jayabaya.

Menilik Bayang-bayang Masa Depan Indonesia dalam Ramalan Jayabaya

Meninjau visi masa depan Indonesia yang tergambar dalam ramalan-ramalan Jayabaya memberikan perspektif yang menarik. Sebagian prediksi telah terbukti, dan ada yang belum.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024