Penyelenggaraan Haji 2008

Enam Fraksi DPR Siapkan Angket Haji

VIVAnews - Sejumlah politisi Senayan kecewa dengan kinerja pemerintah dalam menyelenggarakan haji. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari enam fraksi berencana mengajukan angket atas buruknya penyelenggaraan haji tahun ini.

Fraksi-fraksi yang berniat melakukan angket ini adalah Fraksi Kebangkitan Bangsa, Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera. Sudah ada 30 politisi yang ikut tanda tangan dari enam fraksi tersebut.

Terdapat dua persoalan utama dalam pelayanan haji tahun ini. Pertama, pemerintah gagal mengadakan pemondokan untuk jamaah haji yang dekat dari Masjidil Haram. Kedua, pemerintah gagal menyediakan transportasi yang efektif dan memadai bagi jamaah haji karena pemondokannya jauh. "Dari kasus-kasus ini, DPR memandang memang perlu hak angket," kata anggota Komisi VIII, Abdullah Azwar Anas, yang ikut menandatangani di sela-sela rapat paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2008.

Dengan angket ini, politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menjelaskan bisa dilakukan penyelidikan atau investigasi dan meminta rekomendasi pada Badan Pengawas Keuangan. "Kita berharap BPK melakukan audit investigasi atas penyelenggaraan haji tahun 2008 ini terutama menyangkut kasus pemondokan dan transportasi," ujar Abdullah.

Anas menjelaskan, dalam kasus pemondokan, tampak bargaining power pemerintah Indonesia sangat lemah. "Padahal kita punya jamaah 210 ribu." Tempat yang jaraknya cukup dekat dari Masjidil Haram, Miswala, malah ditempati Bangladesh. "Ini bukti awal bahwa pemerintah tidak punya penetrasi yang cukup untuk mendapatkan pemondokan dan melindungi jamaah."

Harusnya, jauhnya pemondokan diantisipasi dengan transportasi yang memadai. "Tetapi faktanya, sistem transportasi di lapangan ditemukan gagal." Satu bus hanya memiliki satu sopir. "Mestinya ketika bus harus bekerja 24 jam, meskinya ada dua atau tiga sopir sehingga ada shift yang bisa meng-cover jamaah yang ingin ke Masjidil Haram," kata Abdullah. Sehingga, menurut pemantauan Azwar Anas yang berkunjung ke Makkah, dalam 20 hari pelaksanaan haji, jamaah ada yang hanya dua kali ke Masjidil Haram.

Dewan berharap, dengan hak angket ini, biro-biro travel bisa diberi tindakan sehingga menjadi efek jera dalam penyelenggaraan haji tahun depan. Diharapkan nanti ada blue print haji yang dirancang pemerintah agar penyelenggaraan haji sistematis.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus
Band All Time Low

Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini

Konser Forever: Live in Jakarta ini diharapkan akan menarik minat banyak pecinta musik, terutama mereka yang menyukai pop-punk, rock alternatif, dan emo di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024