- BusinessInsider
VIVAnews - Untuk memulihkan ekonomi AS dari resesi, The Federal Reserve memangkas kembali suku bunga hingga 0,75 persen pada Selasa, 16 Desember 2008. Dari 1 persen, kini tingkat suku bunga di AS berada di kisaran angka nol hingga 0,25 persen. Ini adalah rekor suku bunga terendah AS.
Keputusan Fed ini sontak membuat indeks harga saham di bursa Wall Street naik tajam. Pada penutupan Selasa sore, indeks Dow Jones meningkat 360 poin (4,2 persen). Sinyal ini pula yang membuat bursa dan mata uang negara lain lebih bergairah.
Namun, Mark J. Perry, profesor ekonomi dari University of Michigan dalam blognya , punya penilaian lain. Menurut dia, sebelum Fed menurunkan suku bunga, bunga Fed yang berlaku di pasar sesungguhnya sudah mendekati nol.
Bila mengacu data Oktober, saat bunga Fed di kisaran 1,5 persen, namun bunga yang berlaku di pasar sebenarnya adalah 1 persen. Ketika bunga Fed 1 persen, di pasar adalah 0,5 persen. Bahkan, pada dasarnya bunga Fed sudah zero.
Jika Fed memangkas bunga kembali, tentu itu tak akan banyak mengubah realita yang ada. "Apakah itu akan punya dampak?" kata Mark.
Artinya, mereka perlu aksi lain jika ingin memangkas biaya kredit.
Tengok pula blog lain yang membahas lebih mendalam soal dampak bunga Fed yang dekati nol.
Mark J. Perry adalah profesor ekonomi dan keuangan di School of Management di University of Michigan. Perry mendapatkan gelar doktor ekonomi dari George Mason University di Washington, D.C. Ia juga memperoleh gelar MBA bidang keuangan dari Curtis L. Carlson School of Management di University of Minnesota.