Korea Utara

Korut Tangkap Intel Korsel

VIVAnews - Ketegangan dua negara, Korea Utara dan Korea Selatan semakin memuncak. Pemerintah Korea Utara ,Kamis 18 Desember 2008, menyatakan telah menangkap  seseorang yang mencoba  memimpin misi teroris terhadap pemimpin Korea Utara Kin Jong Il, dibawah perintah biro intelijen Korea Selatan.

Juru bicara Menteri Keamanan Negara Korea Utara mengatakan kepada media resmi, pria bernama Ri telah ditangkap ketika  sedang membawa misi teroris, yang ditugaskan organisasi boneka intelijen Korea Selatan untuk membahayakan keamanan pimpinan Korea Utara.

Pernyataan itu dilansir oleh kantor berita Korean Centran News Agency. Ri diberitakan telah melewati perbatasan Korea awal tahun ini dan dicegat oleh agen intelijen Korea Selatan bernama Hwang.

Kantor Intelijen Korea Selatan mengirim Ri kembali ke Utara setelah melatihnya untuk mengumpulkan informasi soal kunjungan resmi Kim.

“Organisasi ini juga mengirim dia pidato dan perasa akustik, juga peralatan pengejaran untuk melacak pergerakan pimpinan Korea Utara,” kata pernyataan itu yang dikutip AFP, di situs Channel NewsAsia, Jumat 19 Desember 2008.

Pernyataan itu juga menyebutkan pemerintahan Lee Myung-Bak yang anti gerakan Korea Utara sebagai alasan untuk bersuara, menyatakan tindakan ini telah mencapai fase yang nekat dan berbahaya.

Hubungan kedua negara bertetangga ini telah memburuk sejak pemerintahan konservatif Korea Selatan pimpinan Presiden Lee Myung-Bak menjabat Februari lalu, menggantikan pemerintahan liberal 10 tahun sebelumnya.

Lee telah menghubungkan bantuan ekonomi utama untuk menekan kemajuan nuklirisasi di Korea Utara, pendirian yang membuat Pyongyang sangat marah.

Satu Desember lalu, Korea Utara mengusir ratusan staf warga Korea Selatan dari kompleks industri bersama di Kaesong dan memaksakan kontrol perbatasan yang ketat.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

Pejabat senior militer Korea Utara mengunjungi komplek industri itu Rabu dan Kamis kemarin untuk mengecek apakah aturan baru itu dipatuhi atau tidak.

Letnan Jendral Kin Yong-Chol, pejabat resmi pemerintah, dilaporkan mengancam untuk melakukan langkah yang lebih tegas pada operasional komplek industri itu kecuali pemerintah Korea Selatan merubah perilakunya.

Nagita Slavina

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Tyas Mirasih saat itu ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024