BEI Cermati Aktivitas Saham Eterindo

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai harga saham saham PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity). Harga saham perusahaan di industri kimia itu menguat tidak wajar.

Berdasarkan data BEI, pada periode 1-18 Desember 2008, harga saham Eterindo menguat Rp 41 (62,1 persen) dari posisi Rp 66 menjadi Rp 107 per unit.

Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa di Jakarta, Jumat 19 Desember 2008 mengatakan, informasi terakhir yang diterima otoritas bursa terkait penundaan pembayaran transaksi pembelian dan penjualan saham.

"Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan harga dan aktivitas transaksi saham ini," ujar Erry dalam keterbukaan informasi itu.

Sebelumnya, Excel Capital Venture Company Limited dan PT Royal Chemie Indonesia menunda pembayaran transaksi pembelian saham Eterindo Wahanatama di PT Petrowidada dan PT Eternal Buana Chemical Industries. Penundaan itu berdampak pada tertundanya ekspansi bisnis perseroan.

"Excel dan Royal Chemie mengajukan penundaan pembayaran hingga akhir kuartal pertama 2009, karena krisis ekonomi global," kata Direktur Eterindo Wahanatama, Yudianto Kosman, dalam keterbukaan informasi bursa, Kamis 18 Desember 2008.

Menurut dia, perseroan telah menjual 1.706.000 unit atau setara 30,72 persen sahamnya di Eternal kepada Royal Chemie dengan nilai nominal Rp 100 ribu per saham. Nilai transaksi Rp 63,5 ribu per saham atau total mencapai Rp 108,33 miliar.

Sementara itu, Eterindo juga melepas 205.868.964 saham seri A atau setara 23,17 persen di Petrowidada kepada Excel dengan nilai nominal Rp 500 per unit. Nilai transaksi Rp 875 per saham atau total sebesar Rp 180,13 miliar.

Yudianto menjelaskan, permohonan penundaan pembayaran itu diterima perseroan pada 11 dan 15 Desember 2008. "Excel dan Royal Chemie mengajukan penundaan pembayaran hingga akhir kuartal pertama 2009," kata dia.

Selain menjual kepemilikan sahamnya, perseroan juga membeli seluruh kepemilikan saham PT Anugerahinti Gemanusa yang dikuasai Excel. Excel merupakan pemegang 51,38 persen saham Anugerahinti atau setara Rp 256.301 saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per unit. Nilai transaksi pembelian itu Rp 175 ribu per saham atau senilai Rp 44,85 miliar.

Sehubungan dengan terjadinya pergerakan harga yang di luar kebiasaan itu, BEI meminta investor mencermati penjelasan dan kinerja perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi bursa. Otoritas bursa juga menyarankan investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan, bila hal itu belum mendapat persetujuan pemegang saham.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat
Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi, Fahri Bachmid

Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan

Megawati telah mengajukan diri menjadi amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan pendapatnya atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024