Pemerintah Serius Soal Penurunan BBM

VIVAnews – Pemerintah sepertinya serius akan menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terutama untuk jenis premium dan solar.
 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta mengkaji harga BBM. Kekhawatiran pemerintah terhadap kenaikan harga minyak dunia pascasidang organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) ternyata tidak terjadi. Bahkan harga minyak turun di bawah US$ 40 per barel setelah OPEC memangkas produksi minyak sebesar 2,2 juta barel per hari.

“Kami akan mengkaji (penurunan harga BBM itu), termasuk bagaimana kalau harga minyak naik,” kata Purnomo, di Jakarta, Senin 22 Desember 2008.

Purnomo mengatakan, dirinya akan melaporkan perkembangan harga minyak mentah dunia kepada kepada Presiden dan Wakil Presiden. “Karena harga terus turun,” katanya.

Selain harga minyak, Purnomo akan mengkaji kurs rupiah dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. “Termasuk juga faktor bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat untuk mendorong sektor riil. Kami membuat kajian itu,” ujar Purnomo.

Turunnya harga minyak mentah dunia dari US$ 147 per barel pada pertengahan Juli lalu menjadi pada kisaran US$ 40 per barel, membuat pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Pada 1 Desember lalu, pemerintah telah menurunkan harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter, dan harga solar tetap pada Rp 5.500 per liter.

Penurunan kedua, pada 15 Desember pemerintah menurunkan premium Rp 500 menjadi Rp 5.000 per liter. Sedangkan harga solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension
Ilustrasi pelaku

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka

Polisi telah menangkap sopir taksi online yang menodong dan melakukan pemerasan terhadap penumpang wanitanya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024