Asing-Summarecon Jajaki Kerja Sama Proyek

VIVAnews - PT Summmarecon Agung Tbk (SMRA) dikabarkan bakal diajak bermitra investor asing untuk mengerjakan sejumlah proyek properti domestik maupun mancanegara.

Ada Konflik Israel-Iran, Pemerintah Bakal Beri Bansos?

Sumber VIVAnews mengatakan, perusahaan properti asal Singapura kabarnya sedang menjanjaki kerja sama dengan perseroan untuk pengembangan sejumlah proyek kondominium, hotel, maupun hunian menengah atas. "Bahkan, dikabarkan investor tersebut sedang melakukan uji tuntas (due diligence) saham SMRA sebesar 13 persen," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2008.

Presiden Direktur Summarecon Agung Johanes Mardjuki ketika dimintai konfirmasi mengatakan, perseroan belum menerima tawaran kerja sama dengan perusahaan properti asal Singapura tersebut.

2 Ribu Lebih Calon Dokter Spesialis Alami Depresi, Kemenkes Lakukan Tindak Lanjut

"Kita tidak dapat kabar apapun. Bahkan, proyek-proyek properti kami tetap dikerjakan dengan modal internal perusahaan dan hasil pinjaman perbankan," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa.

Dia juga mengakui, tidak mendapat informasi bakal diakuisisinya saham perseroan oleh investor asing tersebut.

Pemerintah Resmi Cabut Aturan Pembatasan Barang Kiriman Pekerja MIgran 

Per 31 Oktober 2008, HSBC-Fund Service Clients A/C menguasai saham berkode SMRA sebanyak 10 persen, PT Semarop Agung 22 persen, dan PT Sinarmegah Jayasentosa tercatat 7 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Selasa, 23 Desember 2008, SMRA ditutup melemah Rp 7 ke level Rp 170. Broker PT Phillip Securities Indonesia dengan kode broker KK tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Summarecon Agung.

Menurut analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto, masuknya perusahaan properti asing ke dalam kepemilikan saham perseroanĀ  maupun kerja sama pengerjaan proyek bakal mendatangkan dana segar bagi SMRA. "Tentunya, hal itu bernilai positif bagi kinerja dan pergerakan saham emiten," jelasnya.

Diketahui, laba bersih perseroan dalam sembilan bulan pertama 2008 menurun 11,9 persen menjadi Rp 83,63 miliar dari Rp 94,93 miliar di periode yang sama 2007.

Namun, pendapatan usaha Summarecon meningkat menjadi Rp 835,84 miliar pada kuartal III-2008 dari kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp 701,85 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya