VIVAnews - PT Bosowa Grup menunda investasi selama tiga bulan awal 2009. Akibat krisis global, membuat perbankan sulit mengucurkan pinjaman. Kondisi ini membuat pendanaan investasi Bosowa menjadi terhambat.
Menurut CEO Bosowa Group Erwin Aksa, awalnya investasi tahun ini diperkirakan sebesar US$ 100 juta. Angka itu menjadi tidak realistis akibat krisis ini. "Bank tidak memberi kredit yang besar," kata dia, di Jakarta, Rabu 24 Desember 2008.
Dengan adanya pengetatan likuiditas, perusahaan tengah melakukan konsolidasi internal terlebih dulu agar sektor usaha yang terkena imbas krisis dapat disediakan cadangannya. Awalnya, investasi tersebut akan digunakan untuk akuisisi sebuah perusahaan, pembangunan pabrik pengolahan bahan baku semen (semen mill), dan pengadaan mesin sebesar US$ 20 juta.
Tahun ini Bosowa melakukan ekspansi lanjutan di bidang properti dengan membangun rumah sakit dan perkantoran. Bosowa juga menaikkan kapasitas pabrik semen yang ada di Maros, Sulawesi Selatan, dari 1,8 juta ton menjadi 2,2 juta ton. Sedangkan terdapat peningkatan produksi 1,2 juta ton di Batam.
Meski masih menahan investasi, namun untuk rencana pembangunan pabrik baru masih tetap berjalan dengan melakukan pengurusan perizinan, analisis mengenai dampak lingkungan masih berjalan. Bosowa berharap bisa menaikkan pangsa pasar 1 - 2 persen dari yang ada saat ini, sebesar 5 persen.
Untuk usaha bisnis lainnya, seperti penjualan mobil diperkirakan tahun depan mengalami penurunan 30 persen menjadi 5 ribu - 6 ribu unit. Penurunan ini disebabkan perusahaan pembiayaan tidak fleksibel, karena ada kenaikan uang muka, penundaan pembelian masyarakat, dan harga kendaraan mengalami kenaikan hingga 10 persen akibat penguatan yen Jepang.
Baca Juga :
Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Ketua Partai Gerindra Gresik Jadi Pendaftar Pertama Calon Bupati di Partai Demokrat
Jatim
13 menit lalu
Politik uang harus menjadi musuh bersama agar fokus utama lebih diberikan pada kerja-kerja keras untuk membangun sentra-sentra pertumbuhan ekonomi serta pemberdayaan.
Inilah Alasan Mengapa Socrates Lebih Memilih Diadili Pengadilan Athena daripada Melarikan Diri
Wisata
13 menit lalu
Socrates, salah satu tokoh filsafat paling terkenal dalam sejarah, dihadapkan pada pilihan sulit ketika diadili di pengadilan Athena pada abad ke-5 SM. Meskipun memiliki
Socrates dan Aristoteles, dua filsuf Yunani kuno yang terkenal, memiliki pandangan yang berbeda tentang konsep kebudayaan. Socrates menekankan pada pentingnya pengetahuan
Pertahankan Kabupaten Berkinerja Terbaik Nasional, Bupati Ipuk akan Terima Penghargaan dari Preside
Banyuwangi
22 menit lalu
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkesempatan menerima penghargaan kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terbaik dari Presiden RI, Joko Widodo.inRencananya, Presiden
Selengkapnya
Isu Terkini