Serangan Israel Tak Pengaruhi Harga Minyak

VIVAnews - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) memperkirakan penyerangan Israel ke Palestina tidak akan berpengaruh signifikan terhadap harga minyak mentah dunia yang harganya meningkat setelah penyerangan terjadi.

Menurut Gubernur OPEC Indonesia Maizar Rahman, sebab daerah konflik Timur Tengah tersebut jauh dari tempat negara produksi minyak terbesar seperti Irak, Iran, Nigeria, dan Venezuela. "Ini bersifat temporer, karena wilayah konflik jauh dari wilayah produksi," kata dia di Gedung Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 30 Desember 2008.

Dia menambahkan, yang menyebabkan harga minyak mentah dunia tinggi beberapa waktu lalu disebabkan adanya ulah spekulan. Namun,  karena sekarang ini kondisi krisis global menyebabkan para spekulan tersebut tidak memiliki likuiditas untuk berinvestasi.

Meskipun ada ulah spekulan, kata Maizar, hal itu pasti akibat mereka melepas minyak di pasar berjangka di New York. Bahkan, justru karena ulahnya itu maka harga bisa tertekan lagi ke angka US$25. "Sebab, persediaan sekarang ini melimpah tetapi permintaan sedikit," tegas dia.

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Seperti diketahui, harga minyak mentah jenis light sweet crude untuk pengiriman Februari 2009, naik US$2,31 ke posisi US$40,02 dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.

[dok. KoinWorks]

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

KoinWorks, menjalin kemitraan strategis dengan PT Indonesia Distribution Hub alias IDH.ID, guna memberikan kemudahan pembayaran melalui layanan Pay Later

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024