VIVAnews - Wakil Presiden, Jusuf Kalla mencanangkan pelatihan peningkatan produksi pertanian untuk para camat, bintara pembina desa (babinsa) dan Komandan Rayon Militer (Danramil) di Sulawesi Selatan. Bukannya tanpa alasan memberikan pelatihan pada aparat, Kalla mengatakan aparat merupakan tulang punggung pemerintahan.
"Berhasil tidaknya sebuah program, sangat ditentukan oleh aparat yang sehari-hari ketemu langsung dengan masyarakat," kata Kalla, di Balai Penelitian Tanaman Serealia, Jalan Dr. Ratulangi, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu 31 Desember 2008.
Kalla mengatakan aparat nantinya akan menggerakkan petani dan masyarakat untuk mencapai produksi pertanian secara maksimal.
Pelatihan kepada aparat difokuskan pada pemanfaatan teknologi. Dengan teknologi, kata Kalla, petani bisa mendapatkan hasil yang maksimal, meski dengan lahan yang tetap. Itu, tambah Kalla, merupakan metode yang efektif. Sebab, "Tidak mungkin kita terus menerus memperluas sawah,” ujar Kalla dihadapan sekitar 1000 aparat se Sulawesi Selatan.
Kalla mengaku optimistis penguasaan teknologi bisa kembali mewujudkan swasembada beras, yang sudah dicapai Indonesia dua kali, pada 1982 dan tahun 2008. "Minimal kita harus pertahankan apa yang kita telah capai. Jika tahun ini kita sudah tidak lagi mengimpor beras. Maka tahun depan kita harus mulai ekspor,” kata Kalla, bersemangat, yang disambut tepuk tangan peserta.
Kalla yanjg didampingi Menteri Pertanian, Anton Apriantono,memberikan bibit padi dan jagung kepada para para aparat. Satu orang masing-masing mendapatkan bibit cigelis, sukmaraga dan srikandi kuning.
Laporan: Zeena/Makassar
Meski Diblacklist, Bobby Nasution Tetap Ingin Ambil Formulir Pilgub Sumut dari PDIP
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya telah membuka pendaftaran untuk Pilkada 2024. Semua pihak boleh mendaftar kecuali Bobby Nasution.
