Skandal Susu Bermelamin di Cina

Mantan Bos Sanlu Mengaku Salah

VIVAnews - Mantan direktur utama Sanlu Group Co., Tian Wenhua, dalam sidang pengadilan di kota Shijiazhuang, Cina, Rabu, 31 Desember 2008, memberikan kesaksian. Tian mengatakan bahwa dia mulai menginvestigasi kualitas produk susu Sanlu Mei silam, tetapi tidak memberi tahu pihak berwenang hingga Agustus lalu.

Mantan direktur sekaligus general manager Sanlu tersebut mengaku bersalah atas tuduhan memproduksi dan menjual produk palsu dan berkualitas di bawah standar. Selain Tian, tiga pimpinan eksekutif produsen yang menjadi pusat merebaknya skandal susu bermelamin tersebut juga menghadapi tuduhan serupa. Mereka bisa menghadapi tuntutan hukuman mati jika memang terbukti bersalah.

Tian mengatakan kepada hakim bahwa dia telah mendapat dan mempelajari keluhan dari para konsumen terkait masalah dalam produk susu mereka pertengahan Mei silam. Tian kemudian memimpin sebuah tim untuk menangani kasus tersebut. Namun, dia tidak mengirimkan laporan tertulis kepada pemerintah lokal Shijiazhuang- basis perusahaan Sanlu, hingga 2 Agustus lalu.

Dalam sidang yang mulai digelar hari ini, Tian dan ketiga rekannya hadir lebih dulu sebelum tiga orang hakim. Salah seorang tergugat, Wang Yuliang, menggunakan kursi roda karena mantan deputi general manager Sanlu tersebut kehilangan fungsi kaki akibat percobaan bunuh diri.

Sidang yang digelar di Pengadilan Intermediate People Shijiazhuang diperkirakan baru akan berakhir Rabu malam. Sanlu yang telah bangkrut dan menanggung utang 1,1 miliar yuan (US$ 160 juta) ini menyewakan pabrik-pabriknya kepada Sanyuan Foods Co. Ltd. Artinya, kegiatan di pabrik Sanlu, yang ditutup sejak kasus susu ber-melamin merebak 12 September lalu, akan segera dimulai di bawah kendali pemilik baru.

Sanyuan muncul dengan reputasi amat baik dan bebas dari skandal karena tidak ditemukan kandungan melamin dalam produknya. Sedangkan 22 produsen susu lain dianggap bertanggung jawab atas tewasnya empat anak meninggal dunia dan lima puluh ribu lebih anak sakit setelah mengonsumsi susu yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya, melamin. (AP)

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada
Evakuasi penemuan mayat. (Foto ilustrasi).

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024