Kinerja Pemprov DKI Tahun 2008 "Buruk"

VIVAnews - DPRD DKI Jakarta menilai kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama setahun 2008 masih buruk. Hal ini terlihat dari program pembangunan dan penataan fasilitas publik yang masih terbengkalai.

Ketua DPRD DKI Jakarta Ade Surapriatna mengatakan, fasilitas busway dimulai dari armada, pertambahan koridor dan fasilitas penunjang lain seperti halte dan jembatan penyeberangan yang diharapkan menjadi solusi kemacetan di Jakarta hingga saat ini masih belum sempurna.
      
Masalah kemacetan memang menjadi isu khusus para anggota dewan, karena belum dapat terselesaikan secara maksimal oleh Pemprov DKI sejak beberapa tahun lalu. Disamping itu pihak eksekutif pun dirasa belum mampu mengatasi pesatnya jumlah pertumbuhan kendaraan pribadi.

"Ini harus ditindaklanjuti oleh pihak eksekutif," ujar Ade Surapriatna, kepada wartawan, Jumat, 2 Januari 2009.

Harusnya busway terpadu dengan angkutan umum lainnya. Perubahan minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum dapat dilakukan dengan pengelolaan badan layanan umum yang professional dan transparan.

Selain busway yang diminta segera diperbaiki, anggota dewan pun mengharapkan agar program Mass Rapid Transit (MRT) yang telah dikukuhkan dengan Perda No 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Perda No 4 Tahun 2008 tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Terbatas (PT) MRT Jakarta segera terealisasi secepatnya.

Fokus evaluasi lain tentang kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu masalah banjir. DPRD menilai, permasalahan banjir belum ditangani secara tuntas mulai dari pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo. Pemprov hanya berfokus pada penanganan banjir yang disebabkan oleh hujan local atau air kiriman dari hulu sungai yang mengalir ke Jakarta.

Berdasarkan data, total nilai kerugian akibat banjir di Jakarta mencapai Rp 7 sampai 8 triliun per tahun. Dana yang diperlukan untuk penanganan banjir mencapai Rp 22 triliun. Dana tersebut untuk normalisasi 17 kali, saluran sub makro dan pembangunan polder yang ditargetkan selesai pada 2012.

Pembangunan rumah susun yang diperuntukkan bagi warga
kurang mampu juga masih bermasalah. Berdasarkan data banyak kepemilikan rusun yang dipindah tangankan kepada warga yang tidak berhak dengan memberikan imbalan ganti rugi yang cukup tinggi.

Pengamat Politik Perkotaan Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago mengatakan, kinerja Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam mengurus Jakarta masih jauh dari harapan. Janji-janji yang dikumandangkan selama kampanye hingga saat ini belum ada yang terealisasi.

"Mengaku jagonya mengatasi banjir, namun hingga saat ini banjir masih saja datang," ujar Andrinof.
      
Menurutnya, buruknya kinerja gubernur selama setahun ini disebabkan karena gaya kepemimpinannya yang masih birokratis.

Susunan pejabat di Pemprov DKI Jakarta harus terdiri dari dua unsur yaitu harus mengutamakan profesionalitas, berwawasan luas dan kecerdasan yang memadai. Pejabat juga harus mempunyai mentalitas yang kuat agar program pembangunan berjalan baik.

Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Shin Tae-yong Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Perpanjangan Kontrak

Pelatih TImnas Indonesia, Shin Tae-yong selangkah lagi akan mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI. Erick Thohir memastikan jika hal itu dapat dicapai.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024