Teknologi Komunikasi

Samsung Bikin Sendiri Chip 4G

Dalam upayanya mengurangi biaya produksi untuk perangkat genggam generasi berikut, Samsung Electronics akan membuat sendiri chip WiMax dan LTE baseband. Samsung, salah satu produsen terbesar di dunia untuk ponsel dan perangkat genggam lainnya selama ini menggunakan chip buatan produsen seperti Broadcom, Infineon dan Qualcomm. Dengan pengalaman pembuatan chip yang dimiliki, Samsung ingin mengurani biaya royalti paten yang harus mereka bayar ke perusahaan lain.

Royalti yang paling banyak dibayarkan Samsung adalah pada Qualcomm karena perusahaan itu memiliki properti intelektual terhadap standar CDMA generasi ketiga. Tetapi, sejak setahun belakangan, Samsung telah mendiversifikasikan chip yang mereka gunakan dengan memanfaatkan produk buatan Broadcom dan Infineon yang tidak memiliki ketergantungan terhadap paten yang dimiliki Qualcomm.

Untuk beberapa tahun kedepan, Samsung tampaknya masih akan bergantung pada chip buatan Qualcomm karena transisi ke jaringan 4G masih membutuhkan waktu banyak. Meski begitu, Samsung akan memiliki peluang yang cukup besar di pasar chip untuk perangkat mobile, karena awal 2008, Texas Instruments pernah menyebutkan bahwa mereka akan menjual divisi wireless baseband-nya. Freescale, produsen semikonduktor yang berasal dari divisi yang dilepaskan Motorola tahun 2004 lalu juga menyatakan akan mempertimbangkan untuk menjual bisnis chip wirelessnya.

“Kami juga berusaha membantu membuat chipset multimedia yang dapat mendukung berbagai fungsi multimedia,” kata Young Cho Chi, Senior Vice President of Strategic Planning dari Samsung pada EE Times, seperti dikutip Information Week, 30 Desember 2008.

Samsung menyatakan bahwa mereka akan tetap mendukung teknologi mobile broadband yang akan datang, yang menurut sejumlah pengamat akan merupakan persaingan antara WiMax dengan LTE. Sejumlah perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia telah menyatakan dukungan terhadap LTE. Umumnya karena alasan kemampuannya untuk melakukan download dengan kecepatan teoritis yang mencapai 100Mbps. Teknologinya sendiri belum selesai, dan diperkirakan baru akan digunakan setelah tahun 2010.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Pemain lain di industri seperti Comcast, Intel, Google, Sprint, Time Warner dan beberapa perusahaan lain mendukung WiMax. Meskipun memiliki kecepatan download maksimal yang lebih rendah, tetapi teknologi tersebut sudah tersedia dan dimanfaatkan di sejumlah kawasan dan terus diperluas cakupannya.

Ilustrasi peta dunia.

10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?

Meskipun Indonesia adalah negara yang luas, membentang dari Sabang hingga Merauke, namun kenyataannya, Indonesia tidak masuk 10 negara terluas di dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024