Iklan Politik Pemilu 2009

Gerindra: Demokrat dan Golkar Tidak Elegan

VIVAnews - Iklan Partai Demokrat dan Partai Golkar yang mengklaim keberhasilan pemerintah sebagai kesuksesan partai dinilai tidak etis. Partai Demokrat mengampanyekan prestasi penurunan harga BBM, sedangkan Golkar 'menjual' kesuksesan proses perdamaian di Aceh.

"Dalam iklan Demokrat, penurunan BBM juga diaku sebagai prestasi," ujar Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, dalam perbincangan dengan VIVAnews melalui telepon, Senin 5 Januari 2009.

Suhardi menilai, kebijakan kampanye yang dilakukan Demokrat dan Golkar yang menggemborkan kesuksesan pemerintah sebagai prestasi partai itu, dinilai sudah tidak etis. "Dalam segi etika, itu tidak bagus. Seharusnya itu tidak boleh secara etis dan elegan," ujar dia.

Maka itu, Suhardi mengkritik sebaiknya partai pendukung pemerintah harus dapat membedakan antara kinerja partai dengan pemerintahan. Sebab, unsur pemerintah dan negara itu terdiri dari banyak unsur termasuk rakyat. "Harus dibedakan antara prestasi politik dan prestasi secara keseluruhan," saran Suhardi.

Kendati demikian, ketua umum partai pengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden ini menyerahkan penilaian objektif kepada rakyat. Sebab, rakyat saat ini dinilai sudah lebih pintar menilai partai politik.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya, Rully Chaerul Azwar, mengatakan partainya merupakan pendukung pemerintah. Itu sebabnya, kata dia, tema kampanye iklan yang diangkat partai beringin juga merupakan program-program pemerintah.

"Sebagai partai pendukung pemerintah. Yang menjadi keberhasilan pemerintah dapat diklaim partai pendukungnya," kata Rully kepada VIVAnews, Senin 5 Januari 2009.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 19 April 2024

Tertarik untuk berdiskusi soal iklan politik? Silakan gabung dalam Forum VIVAnews.

Duel Inter Milan vs Salzburg

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Klub Austria, RB Salzburg menjadi tim Eropa ke-12 dalam Piala Dunia Antarklub 2025 setelah Arsenal kalah dari Bayern Munich pada babak perempat final Liga Champions.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024