2009, Obligasi Bakal Diburu Investor Lokal

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan pasar obligasi di 2009 bakal tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya dengan potensi pembeli terbesar investor domestik.

"Secara umum, obligasi tahunan akan tetap bermunculan dan perdagangan di pasar sekunder bakal bergairah lagi," kata Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan, dan Partisipan BEI Guntur Pasaribu di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin, 5 Desember 2009.

Guntur beralasan ketertarikan investor domestik membeli produk investasi obligasi didukung sejumlah kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi krisis keuangan global.

Menurut dia, upaya antisipasi tersebut secara tidak langsung berdampak pada tingkat suku yang terjaga dengan inflasi rendah. Selain itu, kecenderungan suku bunga Bank Indonesia (BI rate ) yang turun kelak membuat pasar obligasi bergerak.

BEI, kata Guntur, memperkirakan penerbitan obligasi baru maupun penawaran umum saham terbatas (right issue) akan tumbuh di kisaran 10 persen.

Berdasarkan data yang dihimpun, penerbitan Obligasi Republik Indonesia (ORI ) selama dua tahun terakhir telah menghimpun investor sebanyak 80 ribu rekening.

Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai

Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan jumlah rekening investor pasar modal yang telah mencapai 300 ribu dalam kurun waktu 30 tahun. "Dari situ terlihat, bagaimana obligasi memiliki pertumbuhan cepat dalam menghimpun investor domestik baru," jelasnya.

Guntur mengakui, pasar obligasi relatif lebih aman dibanding jenis investasi lainnya. Apalagi, saat ini sebagian besar produk obligasi berasal dari pemerintah dengan potensi gagal bayar rendah.

BEI mencatat, kondisi gagal bayar obligasi 2007 mencapai sekitar 0,3 persen dan naik menjadi 0,5 persen pada 2008. Namun, kondisi tersebut tidak bisa diartikan potensi gagal bayar akan meningkat lagi di tahun ini. "Gagal bayar obligasi pada 2008 tidak sepenuhnya terjadi karena lebih tepat disebut telat bayar," tegas Guntur.

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024