VIVAnews - Sejumlah depo air minum isi ulang tanpa merek di wilayah Jakarta diduga tak memiliki sertifikat laik kesehatan. Masyarakat diminta waspada terhadap produknya.
Demikian Staf Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Muhadi, di kantornya, Selasa 6 Januari 2009.
Sertifikat kelaikan depo air minum dikeluarkan masing-masing Suku Dinas Kesehatan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2004 tentang kewajiban memiliki sertifikat laik sehat bagi usaha depo air minum di DKI Jakarta.
Untuk mendapatkannya, depo air minum isi ulang harus lolos uji fisik (terkait alat steriliasi), uji bakteriologi, dan uji kimia. "Petugas deponya pun harus punya sertifikat," ujar Muhadi.
Terkait banyaknya depo air minum ilegal itu, Muhadi mengimbau masyarakat untuk memasak air minum isi ulang itu sebelum dikonsumsi. "Karena tak ada jaminan kesehatan," ujarnya.
Bersama Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Suku Dinas Trantib di seluruh wilayah di Jakarta, Dinas Kesehatan juga akan mengintensifkan pengawasan terhadap seluruh depo di Jakarta. Petugas akan melakukan uji sampling langsung di depo untuk memastikan kelaikan air minum dan sertifikasi.
Wali Kota Jakarta Barat, Joko Ramadhan, kepada VIVAnews mengakui ratusan depo di wilayahnya yang memproduksi air minum yang tercemar bakteri E-coli. Dia akan membentuk tim untuk melakukan penertiban sebagai langkah proteksi untuk masyarakat. Ia juga berjanji akan memperketat perizinan dan pengawasan depo air minum.
Hasil penelitian Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat tahun 2008 menunjukkan, 60 persen dari 640 depo air minum isi ulang di wilayah Jakarta Barat tercemar bakteri E-coli. Bakteri dengan nama panjang Escherichia coli ini biasanya hidup pada tinja, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya. "Bakteri ini biasanya juga jadi indikator adanya bakteri lain," Muhadi menambahkan.
Baca juga: Tips Melacak Bakteri Dalam Air Isi Ulang
Tertarik berdiskusi masalah Bakteri dalam air isi ulang? Silakan gabung ke Forum VIVAnews.