Bos McLaren Diseret ke Pengadilan

VIVAnews - Bos McLaren, Ron Dennis, diadukan mantan karyawannya ke pengadilan karena memutuskan hubungan kerja secara tidak adil. Peter Boland menganggap mantan bosnya itu memecat dirinya hanya karena orientasi seksual semata.

"Menjelaskan pada semua orang kalau saya bukan gay adalah hal yang memalukan," ujar Boland seperti dilansir pinknews.

Boland bekerja selama lima tahun sebagai pramugara di jet pribadi Dennis. Namun pada pertengahan 2007, bos McLaren itu memecatnya dengan alasan ia tertidur ketika bertugas. Itu belum termasuk beberapa kelalaian yang dilakukan Boland.

Boland menolak tuduhan ini karena merasa tidak pernah melakukan kesalahan yang dituduhkan. Ia merasa pemecatan ini berkaitan dengan rumor kalau dirinya pecinta sesama jenis. Berkat berita angin ini, Dennis tidak mau Boland berada di dekat dirinya.

Mantan pramugara itu bahkan mengaku sudah ditawari 80 ribu poundsterling (Rp 13 miliar) sebagai "uang damai." Namun, ia menolak dan lebih memilih membawa kasus ini ke pengadilan Southampton.

Sidang dengar pendapat rencananya akan dilakukan dalam waktu dua pekan ke depan. Selain Dennis, tuntutan juga ditujukan pada tiga perusahan yang ia jalankan, McLaren Group Ltd, Absolute Taste dan Greyscape.

Kabar terakhir menyebutkan kalau pembalap McLaren, Lewis Hamilton, akan dijadikan saksi di pengadilan.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri
Ilustrasi tagian listrik PLN membengkak.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Kebijakan tidak menaikan tarif listrik pada April-Juni 2024 merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024