Tragedi Palestina

Prajurit TNI Siaga di Lebanon

VIVAnews - Status siaga bagi pasukan perdamaian dunia yang bertugas di Lebanon berubah menjadi kuning plus atau siaga plus, menyusul serangan udara besar-besaran di komplek Hammas sepanjang jalur Gaza yang membunuh ratusan orang.

Ulang Tahun ke-40, Vicky Prasetyo Ungkap Harapan Ingin Segera Menikah

Situasi tersebut menimbulkan aktifitas balas dendam terhadap Israel yang dilakukan pengungsi Palestina dan juga pendukung Hammas di Lebanon.

Force Commander Unifil memerintahkan semua unit melakukan pengawasan melekat dan keamanan di daerah operasi terutama daerah selatan Lebanon.

"Kepada seluruh unit Unifil di lapangan untuk dapat mendeteksi dengan cepat dan mencegah semua aktivitas mencurigakan atau aktifitas permusuhan," ujar Pa Pen Konga XXVI-A, Kapten Laut (KH) Hondor Saragih.

Dengan melaksanakan konsep operasi menjaga 6 titik di sepanjang sungai Litani, melaksanakan pengawasan penuh di daerah tersebut dan berkoordinasi melekat dengan Lebanese Armed Force (LAF).  

Spesifikasi Toyota Fortuner Hybrid yang Dijual Rp700 Jutaan

Serta mengamankan daerah 15 kilometer dari Blue Line atau pagar pembatas antara Lebanon dengan Israel dan memeriksa secara rutin tempat peluncuran roket lama dan kemungkinan peluncuran roket baru.

Untuk mengantisipasi situasi yang semakin memanas di Lebanon, Kontingen Garuda XXVI-A yang tergabung dalam misi Unifil telah menyiapkan Quick Reaction Team (QRT) atau Tim Reaksi Cepat untuk mendukung Unifil.

Dengan menggunakan kendaran tempur VAB Tim Reaksi Cepat Kontingen Garuda XXVI-A berpatroli dengan perimeter 500 m dari luar camp bersama Tim Reaksi Cepat Italy.  Kontingen Garuda XXVI-A juga melaksanakan latihan masuk shelter atau sebuah tempat perlindungan yang terbuat dari beton, di Camp Sudirman, Lebanon.

"Latihan ini dilaksanakan agar apabila status siaga berubah menjadi Merah atau Hitam, maka seluruh peacekeeper Unifil dapat segera menyesuaikan segera masuk Shelter dan menggunakan helm dan jaket anti peluru," tuturnya. 

Dalam status siaga Merah atau Hitam, persenjataan utama tiap satuan harus siap untuk digunakan secepatnya atas perintah dan tidak ada perjalanan kecuali untuk kepentingan operasional yang sangat penting dan hanya boleh dilakukan oleh personel bersenjata.

Sementara itu, Force Commander juga menyatakan seluruh unit harus siap status siaga berubah menjadi Merah atau Hitam bila situasi makin memanas. Force Commander juga telah membatalkan jadwal cutinya agar tetap dapat mengendalikan secara langsung pasukan Unifil.

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik
Polisi datangi lokasi kecelakaan di Jalan Raya Citayam

Adu Banteng Pick Up Dengan Dua Motor di Citayam, Seorang Meninggal Dunia

Kecelakaan adu banteng, antara mobil pick up dengan dua sepeda motor, pada Jumat dini hari tadi, 19 April 2024, menimbulkan korban jiwa. Kecelakaan di Jalan Raya Citayam.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024