Logistik Pemilu

Satu Tender, Dua Pengadaan Surat Suara

VIVAnews - Pemilu sebentar lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui masih ada masalah dalam pengadaan logistik pemilu, khususnya pengadaan surat suara.

"Yang jadi masalah pengadaan untuk pemilihan presiden putaran kedua," kata Ketua Komisi, Hafiz Anshary usai Rapat Koordinasi Penegakan Hukum dalam Pelanggaran Pemilu di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis 8 Januari 2009.

Menurut Hafiz, waktunya terlalu mepet yakni hanya sekitar satu minggu. Tender, tambahnya, tak mungkin dilakukan. Komisi, tambahnya, memiliki alternatif penyelesaian yakni tender dilakukan sekaligus untuk dua putaran. "Namun, itupun terbentur masalah distribusi," kata dia.

Surat suara Pemilu 2009 akan diadakan sebanyak 700 juta eksemplar. Kertas suara ini memakai jenis HVS 80 gram dengan ukuran plano 84 kali 54 centimeter. Berbeda dengan Pemilu 2004, surat suara Pemilu kali ini tidak memakai security paper atau security printing.

Nilai tender pengadaan surat suara ini adalah Rp 1,2 triliun. Sejauh ini sudah 25 perusahaan yang mendaftar sebagai rekanan antara lain Temprina, Republika, Sinar Mas, dan lain-lain.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

MK bakal membacakan putusan sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024