Prediksi

Indeks Saham Masih Tertekan

VIVAnews – Pergerakan Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat, 9 Januari 2009, berpeluang melemah kembali. "Sentimen negatif masih menyertai pergerakan IHSG," kata alanis pasar modal Ghifar Indra Sakti kepada VIVAnews.

Ghifar memproyeksikan, IHSG perdagangan menjelang akhir pekan ini bergerak pada kisaran 1.379 - 1.413. Pada transaksi Kamis kemarin, IHSG ditutup turun 18,81 poin (1,32 persen) menjadi 1.402,66.

Di bursa regional, perdagangan kemarin indeks Nikkei 225 melemah 362,82 poin (3,93 persen) menjadi 8,876,42, Hang Seng turun 571,55 (3,81 persen) ke posisi 14.415,91, dan Straits Times terkoreksi 52,91 poin (2,81 persen) ke level 1.827,67.

Sedangkan di bursa Wall Street, indeks Dow Jones kembali melemah 27,24 poin atau 0,31 persen ke 8.742,46. Namun, indeks Nasdaq justru naik 17,95 poin atau 1,12 persen ke 1.617,01 dan indeks S&P 500 naik 3,08 poin atau 0,34 persen ke 909,73. 

Menurut Ghifar, IHSG pada akhir pekan ini masih berpotensi terkoreksi. Pergerakan negatif sebagian besar indeks regional, menyusul beredarnya berita negatif seperti terjadinya pemutusan hubungan kerja di wilayah Asia masih memicu indeks terkoreksi kembali.

"Harga komoditas yang cenderung turun, seiring harga minyak yang masih rendah turut mendorong pelaku pasar menjual kembali saham-sahamnya," katanya.

Dia mengakui aksi investor yang masih menunggu laporan keuangan kuartal IV yang diperkirakan terimbas krisis global juga menjadi sentimen negatif bagi pasar modal.

Analis Reliance Securities Andrew Sihar juga berpendapat indeks masih terkoreksi pada Jumat ini. Pemicunya, masalah pengangguran semakin terpuruk di AS. Ini menjadi konsen pelaku pasar global maupun regional, termasuk domestik. Dia memprediksi indeks berggerak kisaran 1.350 - 1.410.

Rekomendasi Saham
Ghifar menyarankan investor mengakumulasi saham PT Indoncement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. "Indikator teknis menunjukkan sinyal penguatan kembali saham-saham itu," ujarnya.

Andrew menyarankan saham-saham sektor perbankan seiring penurun BI rate. Saham-saham itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selain itu, saha ISAT juga layak dikoleksi. "QTel akan melakukan tender offer," katanya.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor
Nikita Mirzani

Masalah dengan Ajudannya Memanas, Nikita Mirzani Tetap Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden RI disambut dengan penuh suka cita bangsa Indonesia. Termasuk Nikita Mirzani.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024