Kimia Farma Dapat Dana Segar

VIVAnews - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dikabarkan bakal mendapatkan dana segar dari pemerintah dalam waktu dekat.

Sumber VIVAnews mengatakan, dana tersebut akan digunakan perseroan untuk meluncurkan produk-produk farmasi baru. "Selain itu, KAEF juga akan menambah kapasitas pabrik, pembukaan apotek, dan klinik," jelasnya di Jakarta, Jumat, 9 Januari 2009.

Endang Suyarti, sekretaris perusahaan Kimia Farma ketika dimintai konfirmasi mengatakan, perseroan belum bisa memberikan komentar tentang informasi tersebut. Sebab, emiten akan mengecek lebih dulu berita itu.

"Kita memang akan mengeluarkan produk baru, yaitu obat generik seperti untuk penyakit HIV. Tapi kalau mengenai suntikan dana dari pemerintah, belum bisa memberikan informasi," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 12 Januari 2009. 

Per 30 November 2008, Negara Republik Indonesia menguasai saham berkode KAEF sebanyak 90,03 persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan sesi I Senin, 12 Januari 2009 pukul 11.50 WIB, KAEF menguat Rp 2 ke level Rp 83. Broker PT BNI Securities dengan kode broker NI tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Kimia Farma.

Ratna Lim, analis PT Mega Capital Indonesia berpendapat, adanya suntikan dana baru dan rencana peluncuran produk baru bisa memberikan sentimen positif bagi perseroan. "Namun, hal itu tetap mesti ditinjau dana itu digunakan untuk apa. Begitu pula produk barunya," jelasnya.

Dia mengakui, bila dana yang diterima perseroan cukup signifikan akan diperkirakan bakal memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham perseroan di pasar modal. "Untuk jangka pendek akan terlihat imbasnya," ujar Ratna.  

Seperti diketahui, pendapatan usaha Kimia Farma per kuartal III-2008 mencapai Rp 1,62 triliun atau naik 7,97 persen ketimbang periode yang sama 2007 sebesar Rp 1,49 triliun.

Namun, laba bersih MDLN menjadi Rp 30,86 miliar atau Rp 5,56 per saham, menurun 31,35 persen dibandingkan kuartal III-2007 yang mencapai Rp 40,53 miliar atau Rp 7,30 per saham.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024