Pemerintah Turunkan Harga Serentak

"Itu Populis, Tapi Untungkan Publik"

VIVAnews - Kepala Riset Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menilai rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali memang akan memicu tudingan sebagai kebijakan populis.

"Tapi, tudingan populis tak apa," ujar Yudhi Sadewa kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 12 Januari 2009. "Namun, penurunan harga itu hasilnya akan lebih baik dan menguntungkan bagi masyarakat."

Yudhi menjelaskan jika pemerintah menurunkan lagi harga premium Rp 500 menjadi Rp 4.500 per pliter, maka harga premium sudah turun sekitar Rp 1.500 sejak awal Desember lalu. "Itu berarti harganya sudah turun 25 persen."

Kondisi Terkini Fairuz A Rafiq, Dilarikan ke RS hingga Ngaku Menangis Saat Lihat Diri Sendiri

Pemerintah akan mengumumkan penurunan harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, harga daging dan minyak goreng di Jakarta pada Senin sore ini. Hal itu akan disampaikan bersamaan dengan evaluasi ekonomi 2008 dan proyeksi 2009.

Yudhi sesungguhnya tak sepakat dengan penurunan harga BBM. Ia lebih setuju pemerintah menggunakan dana tersebut untuk belanja negara. Namun, karena belanja negara tersendat, maka jalan menyuntikkan dana ke sistem perekonomian dalam bentuk penurunan harga BBM akan lebih terasa imbasnya. "Otomatis daya beli masyarakat akan meningkat."

Dengan penurunan premium sudah 25 persen sejak awal Desember, Yudhi menekankan maka tekanan masyarakat terhadap tarif angkutan akan semakin tinggi. Akibatnya, mau tak mau pengusaha harus menurunkan tarif angkutan. Jika itu yang terjadi, maka efek domino terhadap harga barang-barang pokok lainnya akan terasa imbasnya. "Itu berarti bisa timbul deflasi pada Februari," katanya.

Wasit Musuh Terbesar Timnas Indonesia U-23, Ini 4 Kontroversi Nasrullo Kabirov Semalam

Perkembangan harga BBM

Puncak arus balik mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Puncak Arus Balik, 6.500 Pemudik Diperkirakan Tiba di Terminal Kalideres

Puncak arus balik mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, diperkirakan akan ada 6.500 orang kembali dari mudiknya.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024