Pinjaman Siaga Bakal Jadi Penutup Defisit

VIVAnews - Meski ada di daftar terakhir, pemerintah mempertimbangkan menggunakan pinjaman siaga dari sejumlah negara untuk membiayai defisit anggaran 2009. Namun dana ini baru akan digunakan jika kondisi keuangan sudah mendesak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penggunaan pinjaman siaga sebagai penutup defisit dilakukan setelah besarannya melebar menjadi 2,5 persen akibat perubahan postur anggaran.

"Kalau stand by loan kita sedang mendiskusikan, tetap itu merupakan additional contigence loan yang memang dalam hal ini makin urgent untuk kita gunakan. Apalagi untuk Indonesia yang mau melakukan counter cyclical," kata Menkeu di Jakarta, Rabu 14 Januari 2009.

Rencananya, kata dia, pertama, pemerintah akan membiayai defisit APBN dengan penerbitan obligasi dan surat utang baik domestik maupun internasional. Kedua lewat pinjaman proyek dan pinjaman program. Sementara stand by loan adalah alternatif ketiga untuk membiayai defisit.

Soal besarannya, apakah sesuai target sebelumnya US$ 5 miliar, Menkeu mengatakan, masih akan membahasnya terlebih dahulu dengan DPR. "Kita akan bahas totalnya, kan defisit indikatifnya sudah ada," kata dia.

Untuk pembiayaan defisit, katanya, pemerintah juga mempunyai cadangan lain dari Bilateral Swap Arangement (BSA) yang akan digunakan  untuk mendukung likuiditas dan neraca pembayaran. Saat ini pembahasannya lebih kepada teknis bagaimana keputusan bisa diambil dalam waktu yang lebih cepat.  "Itu antarbank sentral," katanya.

Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah
VIVA Otomotif: Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024