Investor Hong Kong Dominasi Saham Alfamart

VIVAnews - Investor institusi dari Hong Kong dan Singapura mendominasi pembelian saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Pada masa penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pengelola minimarket Alfamart itu kelebihan permintaan (oversubscribed) 25 persen.

"Dari alokasi 90 persen saham untuk institusi, 70 persen di antaranya dikuasai investor asing," kata Direktur Utama PT Ciptadana Securities, Ferry Budiman Tanja, kepada VIVAnews, di sela pencatatan saham perdana (listing) saham perseroan di gedung bursa efek, Jakarta, Kamis 15 Januari 2009.

Menurut dia, investor institusi itu di antaranya berasal dari Hong Kong dan Singapura.

Pada awal perdagangan hari ini, saham Alfaria langsung menguat. Harga AMRT naik Rp 5 (1,26 persen) menjadi Rp 400 dari harga penawaran umum perdana saham sebesar Rp 395 per unit.

Alfaria mencatatkan 3,43 miliar saham dan merupakan perusahaan pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa tahun ini. Perseroan menawarkan 343,17 juta saham senilai Rp 135,55 miliar. Harga saham yang ditawarkan Rp 395 per unit dengan nilai nominal Rp 100 per unit.

Pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) diperoleh pada 31 Desember 2008 dengan masa penawaran saham perdana 7-9 Januari 2009. Masa penjatahan pada 13 Januari 2009 dan pencatatan saham 15 Januari 2009.

Emiten di sektor perdagangan, jasa, dan investasi itu dicatatkan pada papan utama BEI. Saham Alfaria berada pada rata-rata price to earning ratio (PER) 10,07 kali dan price to book value (PBV) 2,95 kali.

Setelah IPO, PT Sigmantara Alfindo akan menguasai 54 persen saham perseroan, PT Cakrawala Mulia Prima 36 persen, dan publik 10 persen.

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024