Sistem Baru Perdagangan

Bursa Lanjutkan Pengujian JATS-Next G

VIVAnews - Uji coba simulasi perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sistem baru yang diberi nama JATS-Next Generation akan dilanjutkan Sabtu 17 Januari 2009. Proses pengujian pertama pada Sabtu 10 Januari 2009 masih ditemukan beberapa kendala teknis.

"Masih ada sedikit kekurangan, tapi tidak signifikan," kata Direktur Teknologi dan Informasi BEI, Bastian Purnama, kepada VIVAnews di gedung bursa efek, Jakarta, Kamis 15 Januari 2009.

Menurut dia, dengan uji coba yang dijadwalkan lima kali, sistem baru akan makin teruji. Hal itu juga dapat menumbuhkan kepercayaan investor pada sistem baru perdagangan bursa.

"Setelah uji coba lima kali, baru dilakukan penandatanganan user acceptance test dengan vendor," ujarnya.

Bastian melanjutkan, pengujian juga dilakukan seluruh anggota bursa dan vendor, termasuk di antaranya PT Limas Centric Indonesia Tbk. Dia berharap, sistem baru perdagangan bursa itu dapat diimplementasikan pada Februari 2009.

"Namun, jika hasil tes belum rampung, pelaksanaan bisa mundur," tuturnya.

Saat ini, proyek sistem perdagangan JATS-Next Generation itu sudah masuk tahapan penyelesaian pengujian akhir. Sistem baru tersebut juga sudah diuji lima kali bersama partisipan, yakni anggota bursa dan data vendor dalam bentuk mock trading, baik melalui lantai perdagangan maupun remote trading.

Untuk memastikan persiapan peluncuran itu, BEI akan melakukan beberapa tambahan pengujian sebelum sistem mulai dioperasikan. Akibatnya, BEI mengubah jadwal peluncuran yang semula 1 Desember 2008 menjadi 16 Februari 2009.

Persiapan lain yang dilakukan adalah mengganti mesin-mesin perdagangan pada disaster recovery center (DRC) dengan mesin yang baru berkapasitas sama. Kapasitas sistem baru JATS-Next Generation dirancang mampu menampung 500.000 order dan 250.000 transaksi per hari, dengan kemungkinan bisa dinaikkan kapasitasnya sebesar 25 persen per tahun.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami
VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa menerapkan hukuman mati kepada tahanan Palestina adalah solusi tepat untuk mengatasi masalah kepadatan penjara.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024