Kapal Imigran Tenggelam di Kupang

Lima Warga Afganistan Sulit Ditemukan

VIVAnews - Muneer Ahmad Iqbal (9) asal Afganistan yang hilang saat kabur bersama 18 imigran gelap asal Afganistan, Pakistan dan Myanmar, Rabu lalu, hingga kini belum ditemukan. Sementara ayahnya, Nawrooz Ali, ditemukan meninggal dunia.

Jumat 16 Januari 2009 pagi, tim SAR kembali menemukan dua korban hilang dalam keadaan meninggal dunia. Salah satunya adalah Nasir Pello, juragan perahu, Dua Mil, warga Desa Papela, Kabupaten Rote Ndao.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Jumlah korban tewas yang telah ditemukan sebanyak enam orang, sementara lima lainnya, termasuk salah satu anak buah kapal masih hilang.

Sementara Ali Kobra, salah satu anggota jaringan mafia imigran gelap di Kupang, yang membantu meloloskan 18 imigran gelap asal Afganistan, Pakistan dan Myanmar hingga kini masih menjadi buronan aparat kepolisian.

Tim SAR yang mencari para korban hilang disekitar teluk Kupang, perairan Pulau Semau dan Selat Rote, mengalami kesulitan akibat buruknya cuaca.

"Hujan disertai angin kencang dan gelombang laut yang tinggi membuat upaya pencarian menjadi terganggu," kata Irfan, sala satu anggota tim SAR.

Menurut Rian Gafur (15), salah satu anak buah kapal yang selamat dalam kecelakaan itu, perahunya disewa Ali Kobra dengan harga Rp 30 juta untuk membawa 18 imigran gelap menuju ke Pulau Pasir, Australia.

Perahu berangkat dari pelabuhan rakyat Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kupang. Saat berlayar, perahu dihantam badai di Selat Rote sampai pecah. Masing-masing berusaha menyelamatkan diri. "Saya bertahan dengan berenang sampai akhirnya ditemukan tim SAR esok harinya," kata Gafur.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Kupang, Ajun Komisaris Polisi Anton Steven Brutu, yang dihubungi di Kupang, mengatakan, bangkai perahu dengan panjang 11 meter dan lebar 3,5 meter telah ditemukan.

Polisi menduga Ali Kobra berperan sebagai arsitekĀ  dalam mengorganisir aksi kaburnya para imigran. "Tim penyidik Polda NTT dan Polres Kota Kupang masih melakukan penyelidikan intensif, termasuk mendeteksi keberadaan Ali Kobra dibeberapa lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyiannya," kata Anton.

Kepala Rumah Tahanan Imigrasi Kupang, I Gusti Ngurah Rai, yang dihubungi terpisah mengatakan, salah satu dari 18 imigran yang kabur berkewarganegaraan Pakistan.

"Sedangkan Afganistan 12 orang dan Myanmar lima orang. Korban tewas terdiri dari empat Afganistan dan satu Pakistan. Seorang lainnya warga lokal yang menjadi jurangan perahu yang tenggelam," ujarnya.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Ke-18 imigran gelap ini kabur dari rumah tahanan Imigrasi Kupang, Rabu dinihari setelah sebelumnya menganiaya kemudian menyandera tiga petugas rumah tahanan.

Laporan: Jemris Fointuna | Kupang

PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024