Pidato Perpisahan Presiden AS

Bush Tetap Bangga Kendati Tidak Populer

VIVAnews - Kepala tetap tegak kendati tidak populer. Itulah kesan yang disampaikan George W. Bush kepada rakyat Amerika Serikat (AS) saat memberikan pidato perpisahan sebagai presiden.

"Kalian boleh tidak setuju dengan sejumlah keputusan yang telah saya buat. Namun, saya harap kalian bisa setuju bahwa saya memang berkeinginan untuk membuat keputusan-keputusan sulit," kata Bush dalam pidato terakhirnya selama 13 menit yang disiarkan sejumlah stasiun televisi nasional di Washington DC, Kamis malam 15 Januari 2009 waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Kalangan media di AS mengungkapkan bahwa berdasarkan sejumlah jajak pendapat, Bush kini menempati urutan pertama dalam daftar presiden yang tidak populer di AS. Dia "mengungguli" Richard Nixon, yang terpaksa mundur dari jabatan pada tahun 1973 karena tersangkut Skandal Watergate.

Bush menyebut perang di Irak dan Afganistan merupakan pencapaian bagi politik luar negeri AS selama dia memimpin delapan tahun - kendati perang masih berlangsung dan sudah merenggut ribuan nyawa warga Amerika. Selain itu Bush mengatakan bahwa pemerintahnya juga telah melakukan "langkah-langkah penting" di bidang ekonomi kendati AS tengah mengalami resesi dalam satu tahun terakhir dan menjalar ke mancanegara.

Bush juga bangga bahwa selama ini pemerintahnya bisa memperbaiki banyak gedung sekolah negeri dan menciptakan skema asuransi kesehatan dengan lebih efektif serta meningkatkan santunan bagi para veteran perang. Menurut Bush, ada "saat-saat baik" dan "saat-saat sulit" selama dia memimpin. (AP)

Momen Lebaran, Bos Pos Indonesia Tegaskan Nonstop Layani Transaksi Masyarakat
[dok. Instagram @luhut.pandjaitan

Sambut Lebaran 2024, Menko Luhut: Momentum Mempererat Kerukunan Serta Kekompakan

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan keluarga pun mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024