Asia Natural Berharap Suspensi Dicabut

VIVAnews - PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) berharap penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham bisa segera dicabut. Perseroan akan mengirimkan surat kepada manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai perkembangan usahanya.

Sekretaris Perusahaan Asia Natural Resources, Stanislaus Say, mengatakan, perseroan telah menyelesaikan semua permasalahan yang menimbulkan keraguan BEI mengenai kelangsungan usahanya. Keraguan tersebut menjadi dasar suspensi saham sejak 12 Maret 2006.

"Tahun ini, kami fokus mengupayakan pencabutan suspensi. Kami berharap, suspensi bisa dibuka secepatnya," kata dia usai paparan publik perseroan di gedung World Trade Center, Jakarta, Jumat 16 Januari 2009.

Stanislaus mengungkapkan, otoritas bursa sempat mempertanyakan kerja sama antara perseroan dan pemilik kuasa pertambangan (KP) PT Tekonindo. Namun, manajemen Asia Resources belum membalas surat tersebut.

"Kami harap, Senin bisa menjelaskan kepada BEI bahwa Tekonindo memiliki izin eksplorasi pertambangan nikel di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara," kata dia. Sedangkan eksplorasi dilakukan oleh PT Sucofindo.

Dia menambahkan, pihaknya telah melunasi utang perseroan kepada Cargill senilai US$ 7,7 juta. Utang tersebut dikonversi menjadi saham sebanyak 829.500.910 unit atau 36,46 persen.

Saham tersebut selanjutnya dijual Cargill kepada Rich Achieve Enterprises. Selain itu, Asia melunasi utang kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 5,2 miliar. "Kami melakukan pembenahan dan kajian untuk usaha perseroan di masa mendatang," tuturnya.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share
PM Georgia, Irakli Kobakhidze (Doc: Anadolu Ajansi)

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber

Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze mengadakan buka puasa bersama atau makan malam berbuka puasa, pada Kamis, 28 Maret 2024, di Ibu Kota Tbilisi, bersamaan Ramadhan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024