Presiden PKS Tersangka Kampanye Terselubung

PKS: Kontrak Politik Yudhoyono Belum Berakhir

VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera tidak berpikir terlalu jauh soal penetapan status tersangka Presiden partai, Tifatul Sembiring, yang dinilai rekayasa partai penguasa di pemerintahan. PKS justru menilai, kontrak politik dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla masih panjang.

"Pak Tifatul sendiri tidak melihat, itu terlalu jauh. Kami masih koalisi dengan SBY-JK dan kontrak belum berakhir," ujar Ketua Badan Kehumasan PKS, A Mabruri, dalam perbincangannya dengan VIVAnews melalui telepon, Minggu, 18 Januari 2009.

PKS tidak melihat adanya upaya Yudhoyono dan Kalla yang menjegal Tifatul dalam Pemilu 2009. Opini yang berkembang, penetapan status tersangka Tifatul Sembiring dan Rizal Ramli adalah konspirasi politik partai penguasa di pemerintah.

"Kami melihatnya tidak seperti itu. Kami melihat Panwaslu (Badan Pengawas Pemilu) kurang profesional. Kita lihat nanti bagaimana kinerja Panwaslu," ujar Mabruri. PKS malah melihat adanya ketidakberesan di dalam tubuh Badan Pengawas Pemilu.

Kendati demikian, PKS tetap akan menunggu proses hukum yang dipicu laporan Badan Pengawas Pemilu itu. Mabrur mengatakan, Kejaksaan Agung sendiri sudah mengeluarkan pernyataan tidak akan memproses kasus dugaan kampanye terselubung itu. "Jangan sampai di tengah-tengah menjelang Pemilu, kita menciptakan situasi yang tidak kondusif," harap Mabruri.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024