Franky Welirang: Pangan Kemasan Menjual Brand

VIVAnews - Tren harga komoditi, seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) menurun belakangan ini. Dengan penurunan tersebut, seharusnya harga pangan berbasis komoditi ikut menurun, termasuk minyak goreng kemasan.

Namun, menurut Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Fransiscus Welirang, yang biasa dipanggil Franky, pangan kemasan menjadi pengecualian. "Bahan makanan yang dikemas punya pertimbangan lain selain harga bahan baku," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Frangky mengatakan, sebab produk kemasan menjual merek dagang (brand). "Itu yang tidak ada, misalnya di minyak goreng curah," ujarnya.

Sehingga, tutur dia, jika minyak goreng curah belakangan ini harganya bisa turun hingga menyentuh angka Rp 6.500 per liter, jangan harap berlaku sama pada minyak goreng kemasan. "Harga minyak kemasan tidak bisa langsung turun mengikuti harga minyak dunia," kata Frangky.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Secara nasional, harga minyak goreng kemasan saat ini mencapai Rp 11 hingga 12 ribu per liter.

Selain itu, dia mengatakan, pengusaha makanan akan melihat siklus permintaan dan penawaran produk kemasan tersebut. Alias, melihat pergerakan pasar. "Bisa jadi, seperti BBM, setelah harganya diturunkan, SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) malah jadi sepi. Begitupun makanan," tuturnya.

Pengusaha, menurut Frangky, akan meramu segala cara untuk mendapatkan keuntungan. "Jadi, menurunkan harga bukan satu-satunya cara agar jualannya laku," ujarnya.

Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024