Premium Habis Kian Merebak

Terpaksa Beli Pertamax, Konsumen Kecewa

VIVAnews - Sejumlah konsumen mengaku kecewa karena terpaksa harus membeli Pertamax setelah stok premium di banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) habis.

Kekecewaan itu disampaikan oleh sejumlah pengemudi kendaraan bermotor yang ditemui VIVAnews di sejumlah SPBU di Jakarta. Sebagian dari mobil yang melintas terlihat mengurungkan niat membeli premium, namun sebagian lagi terpaksa membeli Pertamax.

Misalnya di SPBU beregister 34.128.03 di daerah Tebet, Jakarta. SPBU ini kehabisan stok premium sehingga hanya melayani pembelian BBM jenis Pertamax, Pertamax Plus, dan Bio Solar.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

SPBU ini hanya contoh dari semakin banyaknya pom bensin yang memajang pengumuman "Premium Habis" akibat pasokan dari depo Plumpang, Jakarta Utara tersendat.

Musyan, 60 tahun, salah seorang konsumen mengaku sangat kecewa karena tidak dapat membeli premium. Ia terpaksa membeli Pertamax karena bahan bakar mobilnya sudah benar-benar kosong. "Bagaimana lagi, saya butuh supaya mobil tetap jalan," ujarnya.

Ia terpaksa membeli Pertamax seharga Rp 5.925 per liter. Padahal, jika membeli premium hanya Rp 4.500 per liter.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Menurut dia, Pertamina seharusnya bisa menyediakan BBM yang menjadi kebutuhan masyarakat. "Sebab, meski ada duit kalau barangnya tidak ada jelas menyusahkan," katanya mengeluh.

Dinar, 32 tahun pengendara mobil lainnya juga kecewa karena tidak mendapati premium di SPBU Tebet. Namun, dia memilih urung membeli karena harga Pertamax lebih mahal daripada Premium. "Saya tunggu dulu siapa tahu besok pagi sudah ada, kalau tetap tidak ada ya terpaksa beli Pertamax," katanya.

Tak pelak akibat membanjirnya pembeli BBM beroktan tinggi, penjualan Pertamax dan Pertamax Plus melonjak tajam. ""Mereka berpikir premium langka sehingga terpaksa beli pertamax daripada terkena risiko mogok," kata Gunaedi, staf operasional di SPBU itu, Senin 19 Januari 2009.

Gara-gara lonjakan pembeli itu, di SPBU tempatnya bekerja, sejak semalam hingga Senin siang penjualan Pertamax dan Pertamax Plus telah mencapai 6 kiloliter. Padahal, pada hari biasa, hanya terjual 3 - 4 kiloliter.


Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024