Kopi, ‘Sahabat’ atau ‘Musuh’?

VIVAnews - Jutaan orang menganggap kopi sebagai obat penghilang stres. Tak mengherankan, jika sebagian besar dari mereka menjadi pecandu kopi. Tapi, apakah minuman ini selalu menjadi ‘sahabat terbaik’ Anda? Belum tentu. Karena itu, kenali dulu lebih dalam minuman favorit Anda satu ini.

Kopi, minuman asli Ethiopia yang diolah dari butiran kopi ini merupakan salah satu jenis minuman yang cukup populer di dunia. Sekarang ini, kopi tersaji hingga ratusan jenis dengan berbagai macam rasa.

Anda bisa memilih rasa kopi yang sesuai dengan selera lidah. Cita rasanya sangat bergantung pada kualitas racikan butir kopi dan cara mengolahnya. Beberapa jenis yang populer di dunia antara lain, panggangan ala Amerika (American roast), Perancis (French roast), Vienna (Viennese roast), kopi instan, dan kopi tanpa kafein.

Namun, meskipun telah menjadi ‘sahabat’ bagi sebagian besar penduduk dunia, kopi berpotensi menjadi ‘musuh’ baru bagi kesehatan Anda ketika Anda mulai mencandunya dalam porsi tidak wajar.

Kini, tidak sulit ditemui riset-riset seputar dampak buruk dari secangkir kopi. Unsur pokok yang selalu menjadi persoalan adalah kandungan kafein. Di satu sisi, kafein memang dapat menjadi stimulan yang membantu mengurangi kepenatan, keletihan, sampai ketegangan.

Tak hanya itu, kopi juga mengandung antioksidan tinggi yang dapat mengontrol kadar kolesterol seseorang, mencegah sembelit dan mencegah munculnya gejala encok. Untuk kesehatan kulit, ia juga bisa mengurangi risiko terkena kanker.

Tetapi, di sisi lain, kafein dapat memicu peningkatan detak jantung, merangsang tekanan darah menjadi tinggi, melonggarkan otot tenggorokan, dan lain-lain. Bahkan, yang terburuk yang pernah ditemukan, kopi mengakibatkan disfungsi beberapa organ mata. Dan, pada kasus tertentu, seseorang bisa buta karenanya.

Hanya itu saja? Tidak. Masih ada beberapa efek negatif dari kopi, terutama bagi Anda para pecandunya. Sekali Anda mencandu kopi, seperti rokok, Anda akan kesulitan berhenti mengkonsumsinya.

Pada kenyataannya, banyak kasus yang terjadi di mana seseorang tetap merasa depresi dan mudah marah kendati sudah menyuruput secangkir kopi. Tidak sedikit pula pecandu kopi yang pola tidur malamnya tak teratur.

Jadi, kopi tak akan bisa menjadi ‘sahabat’ bila Anda tidak mengetahui bagaimana cara mengkonsumsinya. Sebaliknya, minuman ini hanya bisa bermanfaat bagi kesehatan Anda bila
Anda mengkonsumsinya secara terbatas dan tidak berlebihan. Jadi, ketika Anda dihidangkan secangkir kopi hangat beraroma dahsyat, silakan memilih minuman itu sebagai ‘sahabat’ atau ‘musuh’. Andalah yang memutuskan.
 
sumber: themedguru.com

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap
Kemenag Gelar Peringatan Nuzulul Qur'an Nasional Tahun 2024

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Peringatan Nuzulul Qur'an tingkat nasional, digelar oleh Kementerian Agama atau Kemenag. Pada tahun 2024 ini, digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, pada Rabu kemarin.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024